Dinamika tektonisme dan vulkanisme di Indonesia menyebabkan negara ini memiliki
potensi panas bumi yang sangat besar, yaitu mencapai 23.765,5 MWe dengan
akumulasi potensi terbesar berada di Pulau Sumatera. Hal ini menyebabkan banyak
penelitian dilakukan di Sumatera, salah satunya di Daerah Panas Bumi Sampuraga,
Kabupaten Mandailing - Natal, Sumatera Utara. Tujuan penelitian ini adalah membuat
model konseptual sistem panas bumi Daerah Sampuraga. Data yang digunakan
meliputi data gayaberat, geolistrik, geomagnetik, dan geokimia hasil penelitian
PSDMBP tahun 2007. Pengolahan data gayaberat menghasilkan peta Anomali Bouger
Lengkap pada rentang nilai -37 hingga -18 mGal yang selanjutnya dilakukan
pemisahan anomali regional dan residual menggunakan moving average lebar jendela
15 dan polinomial orde-2. Pemodelan gayaberat 2,5D dilakukan dengan membuat
lintasan berarah baratdaya-timurlaut pada peta anomali residual polinomial orde-2
sebab kelurusan dan pola konturnya selaras dengan litologi daerah penelitian. Pada
pemodelan, intrusi yang berupa diorit dengan kontras densitas +0,13 gr/cm3
diperkirakan masih menyimpan sisa panas yang diduga sebagai heat source.
Berdasarkan hasil analisis terintegrasi pada data gayaberat, geolistrik, geomagnetik,
dan geokimia, satuan aliran piroklastik dengan ketebalan sekitar 600 meter
diperkirakan sebagai caprock, sedangkan satuan lava andesit porfiri di bawahnya
diduga sebagai reservoir