Jembatan kereta cepat berbeda dengan jembatan kereta pada umumnya, karena
kereta yang melewati jembatan akan beroperasi dengan kecepatan yang tinggi yaitu
350 km/jam. Kecepatan kereta yang tinggi akan menyebabkan efek dinamik yang
tinggi pada jembatan sehingga efek dinamik ini sering menjadi penentu dalam
desain. Efek dinamik yang terjadi dapat berupa percepatan dan resonansi pada
jembatan, Percepatan yang tinggi pada jembatan akan menyebabkan ketidak
nyamanan berkendara bagi penumpang dan ketidak stabilan pada track kereta.
Sedangkan resonansi pada jembatan akan menyebabkan terjadinya peningkatan
percepatan pada jembatan secara signifikan. Tujuan penelitian ini adalah
melakukan studi parametrik untuk mengetahui parameter yang paling berpengaruh
dalam perilaku dinamik jembatan yang dilewati beban kereta yang akan dievaluasi
dengan peraturan Eurocode dan Chinacode.
Analisis linear time history akibat beban kereta cepat dilakukan pada struktur
jembatan box girder tipe simply supported beam dengan variasi bentang yaitu 24m,
32m, 40m, dan 48m yang direpresentasikan dengan frekuensi natural struktur.
Jembatan dibebani dengan beban kereta dinamik Eurocode High Speed Load Model
(HSLM) A1 sampai A10 dan kereta aktual CR400AF dengan variasi kecepatan 100
sampai 450 km/jam.
Hasil analisis menunjukkan bahwa kecepatan kereta, posisi kereta, konfigurasi
jarak gandar kereta, beban kereta, dan frekuensi jembatan mempunyai pengaruh
yang besar terhadap respon dinamik jembatan. Kecepatan kereta dapat
mempengaruhi frekuensi beban yang berdampak pada meningkatnya nilai respon
dinamik jembatan sampai resonansi terjadi. Posisi kereta yang memberikan respon
maksimal adalah posisi dimana dua kereta memasuki jembatan secara bersamaan.
Konfigurasi jarak antar gandar kereta dengan rasio L/D > 1,5 mempengaruhi posisi
puncak resonansi pada kecepatan tinggi dan L/D < 1,5 mempengaruhi puncak
resonansi pada kecepatan rendah. Variasi bentang jembatan mempengaruhi
frekuensi natural sturkur dimana frekuensi struktur yang besar memberikan puncak
resonansi pada kecepatan tinggi dan frekuensi struktur yang kecil memberikan
puncak resonansi pada kecepatan rendah. Dinamik Amplifikasi Faktor (DAF)
dipengaruhi oleh kecepatan kereta, frekuensi jembatan, dan konfigurasi jarak gandar kereta. Hal tersebut dapat memberi pengaruh terhadap posisi puncak
resonansi terjadi didalam rentang kecepatan desain atau diluar. Apabila puncak
resonansi berada diluar rentang kecepatan desain maka jembatan cukup dilakukan
analisis statik dengan DAF, dan apabila puncak resonansi berada pada rentang
kecepatan desain maka diperlukan analisis dinamik untuk memastikan keamanan
dan kenyamanan jembatan. Eurocode dan Chinacode sudah memperhitungkan
pengaruh kecepatan, frekuensi jembatan, dan konfigurasi jarak gandar kereta
sehingga code tersebut memberikan hasil yang konservatif pada analisis berbasis
DAF.