Estimasi curah hujan satelit Integrated Multi-satellitE Retrievals for GPM
(IMERG) memiliki dua produk yaitu IMERG-E dan IMERG-F. IMERG-E
berpotensi dimanfaatkan untuk operasional peringatan dini karena waktu rilisnya
yang cepat, namun akurasinya kurang jika dibanding IMERG-F yang telah
melibatkan kalibrasi penakar. Metode Bayesian Model Averaging (BMA)
menawarkan solusi kalibrasi yang dapat digunakan pada estimasi curah hujan
IMERG-E. Pada penelitian ini, metode Bayesian Model Averaging (BMA) yang
umumnya digunakan untuk kalibrasi prediksi ensemble digunakan untuk
mengalibrasi atau mereduksi galat IMERG-E. Karena hanya menggunakan satu
macam produk estimasi satelit, ensemble yang digunakan ialah hujan wilayah
sekitar stasiun referensi sekaligus mengakomodasi ketidakpastian estimasi satelit
secara spasial.
Hasilnya menunjukkan metode BMA dapat mereduksi galat sistematis IMERG-E
serta menghasilkan kalibrasi berbentuk peluang untuk ketidakpastiannya. BMA
mereduksi komponen bias dan varians dari galat sistematis Mean Square Error
(MSE). Konfigurasi metode BMA sangat mempengaruhi hasil kalibrasi, terutama
konfigurasi dari sampling spasial atau hujan wilayah. Skema Conditional
Training Window (CTW) menunjukkan keunggulan dari skema Sequential
Training Window (STW) pada metode BMA. Hal ini terlihat pada evaluasi
deterministik dengan MSE serta evaluasi ensemble dengan Verification Rank
Histogram (VRH) dan Continuous Rank Probability Score (CRPS). Pada evaluasi
probabilistik, skema CTW memiliki Area Under Curve-Relative Operating
Characteristic (AUC-ROC) yang lebih besar dari skema STW dan atribut resolusi
paling kecil yang ditunjukkan dengan Brier Score (BS).