PT Kaltim Prima Coal (KPC) menghadapi tantangan signifikan dengan pembangkit listrik captive-nya di tengah komitmen Indonesia untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060. Berbagai faktor pendorong menciptakan ketidakpastian dan mempengaruhi keberlanjutan pembangkit listrik berbahan bakar batubara KPC. Studi ini menangani tantangan-tantangan tersebut dengan menggunakan pendekatan perencanaan skenario yang komprehensif untuk mengidentifikasi ketidakpastian kritis, mengembangkan skenario masa depan yang masuk akal, dan mengusulkan rekomendasi strategis yang dapat ditindaklanjuti. Tujuannya adalah untuk menyediakan kerangka kerja yang kokoh bagi KPC untuk menavigasi ketidakpastian ini sambil memastikan kepatuhan terhadap peraturan yang terus berkembang dan menjaga efisiensi operasional.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor pendorong yang menyebabkan ketidakpastian, membuat skenario yang masuk akal untuk operasi masa depan KPC, dan merumuskan rekomendasi strategis. Metodologi kualitatif digunakan, mengintegrasikan data primer dari survei, wawancara, dan diskusi kelompok terarah dengan data sekunder dari publikasi pemerintah, jurnal akademik, dan laporan industri. Proses perencanaan skenario mengikuti lima tahap: orientasi, eksplorasi, penciptaan skenario, pertimbangan, dan integrasi. Pendekatan ini mengidentifikasi dua ketidakpastian kritis—fluktuasi harga batubara dan variasi regulasi karbon—yang menjadi dasar untuk empat skenario: Pedang Bermata Dua, Garis Perak, Badai Sempurna, dan Era Keemasan. Setiap skenario memberikan implikasi unik bagi operasi KPC, stabilitas keuangan, dan kepatuhan regulasi.
Temuan studi ini menunjukkan bahwa meningkatkan efisiensi operasional, mengadopsi pembakaran biomassa, dan terlibat dalam proyek kredit karbon dan offset adalah strategi yang layak di semua skenario. Strategi-strategi ini bertujuan untuk mengurangi biaya dan emisi, memanfaatkan infrastruktur yang ada, dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi. Penelitian ini berkontribusi pada manajemen strategis di sektor energi dengan menunjukkan efektivitas perencanaan skenario dalam menangani ketidakpastian terkait perubahan iklim dan perubahan regulasi. Dengan menerapkan rekomendasi ini dan memantau sinyal peringatan dini, pembangkit listrik captive PT KPC dapat lebih baik mempersiapkan diri menghadapi ketidakpastian di masa depan, selaras dengan tujuan Emisi Nol Bersih Indonesia setelah tahun 2031, dan mempertahankan ketahanan serta daya saing selama transisi energi global.