Dokumen Asli
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Kredit memiliki peran yang krusial dalam perputaran ekonomi di sebuah negara.
Perbankan dan lembaga kreditur lainnya kerap menggunakan dana yang stagnan
untuk menjalankan perannya sebagai pemberi kredit kepada masyarakat atau
lembaga. Sebelum melakukan pemberian kredit, pihak kreditur umumnya
melakukan analisis penilaian risiko kredit untuk meminimalisir risiko kredit yang
ada. Penilaian risiko kredit dapat dilakukan menggunakan asesmen seorang ahli
kredit atau melalui otomasi model berdasarkan data-data pribadi dan riwayat
transaksi calon debitur, atau dikenal dengan credit scoring. Salah satu metode untuk
melakukan credit scoring adalah melalui machine learning. Terdapat banyak
algoritma yang dapat digunakan untuk membangun model prediksi skor kredit yang
baik. Penerapan algoritma machine learning dilakukan melalui enam tahap, yaitu
pemahaman kebutuhan bisnis, pemahaman data yang digunakan, pra-proses data,
pemodelan dan optimasi parameter, evaluasi, serta deployment. Pemahaman
terhadap kebutuhan bisnis dan pemahaman data dilakukan melalui exploratory data
analysis. Tahap ini memberikan insight mengenai fitur-fitur yang penting untuk
digunakan pada tahap pembuatan model. Pada tahap pemodelan, dipilih beberapa
algoritma ensemble learning untuk dibandingkan hasilnya. Pada setiap algoritma,
akan dilakukan optimasi parameter menggunakan grid search dan k-fold cross
validation. Hasil prediksi dari setiap algoritma akan dievaluasi melalui beberapa
metrik klasifikasi, diantaranya AUC, accuracy, F1 score, precision, recall, dan
training time dengan nilai AUC dan recall class bad sebagai metrik utamanya.