ABSTRAK Steven Haidar Yaasir
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Batu bara merupakan jenis bahan bakar yang paling banyak digunakan dalam pembangkit listrik di Indonesia. Penggunaan batu bara di PLTU diestimasikan akan tetap tinggi hingga beberapa tahun ke depan. Penggunaan batu bara sebagai bahan bakar pembangkit diestimasikan mencapai 60% di tahun 2025. Tingginya penggunaan batu bara di PLTU berpotensi menimbulkan dua masalah yaitu risiko kekurangan pasokan batu bara dan tingginya jumlah limbah (FABA) yang dihasilkan. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk merancang model perhitungan jumlah stok pengaman batu bara, waktu pemesanan kembali batu bara, dan jumlah FABA yang dihasilkan oleh PLTU.
Penelitian ini menggunakan PLTU X sebagai objek penelitian. Model pertama yang dihasilkan dalam penelitian adalah model perhitungan matematis kebijakan persediaan yang mempertimbangkan ketidakpastian waktu pengiriman batu bara dengan menggunakan transportasi laut. Model yang dihasilkan dibagi menjadi tiga jenis sesuai kondisi cuaca laut yaitu kondisi pesimis, kondisi oprimis, dan kondisi realistis yang akan memiliki nilai waktu pengiriman berbeda. Model kedua yang dihasilkan dalam penelitian adalah model perhitungan jumlah FABA yang dihasilkan.
Dalam kondisi realistis yaitu kondisi cuaca normal, PLTU X akan memiliki jumlah stok pengaman sebesar 8.552 ton dan titik pemesanan kembali di 36.365 ton. Ukuran pesanan sebesar kapasitas maksimum dermaga sebesar 26.924 ton menghasilkan kesimpulan bahwa model perhitungan kebijakan persediaan layak untuk dilakukan dikarenakan level inventori maksimum lebih kecil dari kapasitas stockpile. PLTU X yang memiliki akses jalan masuk dan keluar yang sulit ini akan menghasilkan FABA dengan laju 353,4 ton/hari sehingga kebijakan tepat untuk penanganan FABA adalah dimanfaatkan untuk proyek infrastruktur daerah setempat PLTU X.