ABSTRAK Thania Ervina Virginia
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER THANIA ERVINA VIRGINIA
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB1 THANIA ERVINA VIRGINIA
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB2 THANIA ERVINA VIRGINIA
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB3 THANIA ERVINA VIRGINIA
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB4 THANIA ERVINA VIRGINIA
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB5 THANIA ERVINA VIRGINIA
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB6 THANIA ERVINA VIRGINIA
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA THANIA ERVINA VIRGINIA
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
PT. X merupakan perusahaan yang telah berdiri dari tahun 2009, perusahaan
ini memproduksi makanan olahan beku (frozen food) berupa dimsum. Kondisi
pandemi saat ini menyebabkan tingkat penjualan perusahaan secara B2C yang
fluktuatif dan cenderung menurun. Hal tersebut dikarenakan perusahaan belum
menyesuaikan model bisnisnya dengan perubahan perilaku konsumen pada masa
setelah terjadinya pandemi ini. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah
pengembangan model bisnis pada PT. X untuk dapat menyesuaikan profil
konsumen di era new normal, sehingga perusahaan dapat meningkatkan penjualan
produk kembali di konsumen akhir dan mendapat keuntungan yang lebih besar.
Pengembangan model bisnis pada penelitian ini diawali dengan pemetaan
model bisnis saat ini dan dianalisis kondisi lingkungan perusahaan secara internal
dan eksternal. Lalu, dilakukan identifikasi nilai produk yang diharapkan dari
konsumen akhir dengan VPC (value proposition canvas), serta evaluasi model
bisnis dengan analisis SWOT. Selanjutnya, berdasarkan hasil analisis SWOT dan
VPC dapat dikembangkan pengembangan model bisnis yang dilakukan dengan
pendekatan blue ocean strategy. Model bisnis saat ini dapat dieliminasi, dikurangi,
ditingkatkan, atau diciptakan ide-ide model bisnis. Pada akhirnya, didapatkan
pengembangan model bisnis final yang telah diperbaiki.
Hasil dari penelitian ini, yaitu nilai produk yang dikembangkan, usulan
desain pengembangan model bisnis dengan rancangan implementasinya, serta
analisis perbandingan keuntungan model bisnis. Pengembangan model bisnis
terbukti menghasilkan keuntungan lebih besar. Kekurangan penelitian ini, yaitu
pengembangan model bisnis hanya pada B2C, tidak dilakukan analisis kelayakan,
dan analisis dampak pengembangan B2C terhadap B2B. Untuk kelebihannya, yaitu
pengembangan model bisnis terjamin valid dari penilaian pemilik perusahaan,
penggunaan VPC dapat merepresentasikan profil konsumen sekaligus nilai produk
yang sesuai, dan konsep blue ocean strategy yang digunakan lebih efektif untuk
pengembangan model bisnis dengan fokus penciptaan nilai dan penekanan biaya.