digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Wilayah barat daya Sumatera dan selatan Jawa Barat memiliki potensi bencana gempabumi dan tsunami yang tinggi. Beberapa kejadian gempabumi yang menyebabkan tsunami telah terjadi di daerah ini dan telah mengakibatkan banyak korban jiwa. Penelitian ini menggunakan 16 data katalog gempabumi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tahun 2009-2019 untuk mengestimasi bidang patahan dan durasi rupture patahan sebagai upaya untuk memahami mekanisme patahan yang menyebabkan gempabumi pembangkit tsunami di kedua wilayah ini. Dari hasil pengolahan estimasi bidang patahan dengan menggunakan program ISOLA dan Seisgram2K, terdapat perbedaan pada gempabumi di barat daya Sumatera dan selatan Jawa Barat. Contohnya adalah pada barat daya Sumatera gempabumi 25 Oktober 2010 (Mw 7.1) di Mentawai pada pukul 01:11 UTC menunjukkan pola bidang patahan naik dan memiliki nilai estimasi durasi rupture patahan terbesar yakni 182.9 detik dan menghasilkan tsunami yang menyebabkan korban jiwa dan pada wilayah selatan Jawa Barat, gempabumi 3 April 2011 (Mw 6.6) di Tasikmalaya pada pukul 20:06 UTC menunjukkan pola bidang patahan normal, memiliki nilai estimasi durasi rupture patahan 61.2 detik dan tidak memicu tsunami. Hasil penelitian bidang patahan dan estimasi durasi rupture patahan ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam upaya mitigasi gempabumi dan tsunami di wilayah barat daya Sumatera dan selatan Jawa Barat.