COVER Melisa Damayanti
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Melisa Damayanti
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Melisa Damayanti
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Melisa Damayanti
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Melisa Damayanti
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Melisa Damayanti
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Melisa Damayanti
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Elektroensefalografi (EEG) merupakan metode yang umum digunakan dalam penelitian neurosains berupa perekaman aktivitas kelistrikan di otak dengan elektroda yang ditempel pada kulit kepala. Dalam pengukuran EEG diperlukan
sistem pengukuran beda potensial atau montase untuk analisis EEG. Berdasarkan kaidah fisika, konsep pengukuran potensial bergantung dengan titik referensi pengukuran, hal ini yang menjadi faktor pertimbangan lokalisasi dan lateralisasi sinyal EEG. Dalam studi ini dilakukan analisis perbandingan kuantitatif dari pemilihan montase untuk mengetahui pengaruhnya terhadap sinyal EEG pita alfa yang diukur menggunakan alat EEG klinis pada 17 subjek sehat dalam kondisi istirahat tutup dan buka mata. Montase yang digunakan ialah montase referensial A1-A2 ipsilateral, montase longitudinal bipolar, dan montase rata-rata yang terdapat pada alat EEG yang digunakan. Kemudian hasil rekam sinyal EEG yang telah diolah menunjukkan bahwa montase referensial A1-A2 secara umum memberikan hasil perhitungan Power Spectral Density dan koherensi sinyal yang lebih tinggi dibandingkan kedua montase lainnya karena memiliki amplitudo dan sinkronisasi sinyal yang lebih tinggi serta minim distorsi. Hasil EEG untuk kondisi tutup mata lebih tinggi dari kondisi buka mata dan terkonfirmasi oleh ketiga montase, hal ini mengindikasikan bahwa dalam kondisi tutup mata subjek berada di keadaan
istirahat penuh sesuai dengan pengkategorian gelombang alfa.