Pertumbuhan konsumsi baterai Li-ion telah meningkat secara signifikan untuk
mendukung rencana pengurangan emisi, pengembangan sistem energi terbarukan, dan
meminimalisir dampak polusi yang mengakibatkan kerusakan lingkungan. Namun,
peningkatan ini tentu akan berdampak pula pada peningkatan limbah baterai. Limbah baterai
saat ini telah dapat didaur ulang untuk didapat material aktif dari elektroda, sayangnya masih
ada komponen lain yang tidak dapat diproses dan tidak mudah terdegradasi yaitu separator.
Separator komersil tersusun dari material poliolefin yang tidak mudah terdegradasi dan berasal
dari sumber tidak terbarukan. Oleh karena itu dalam penelitian ini dibuatlah suatu alternatif
separator berbahan dasar biopolimer kitin nanofiber (CH) dengan campuran selulosa asetat
(CA) termodifikasi. Separator CA/CH termodifikasi dibuat dengan menggunakan teknik
casting inversi fasa. Membran yang didapat memiliki ketebalan antara 100-180 ?m. Hasil
karakterisasi Scanning Electron Microscopy menunjukan stuktur pori asimetris dengan ukuran
pori yang beragam. Campuran kitin nanofiber dalam selulosa asetat mampu mencegah
pembentukan kerutan dan kekusutan pada proses fabrikasi membran. Analisis termal
menggunakan Thermogravimetry Analysis menunjukan peningkatan stabilitas termal dengan
adanya kitin nanofiber. Uji penyusutan termal menunjukan membran stabil secara dimensional
dibandingkan dengan separator komersil jenis PP (Celgard 2400), dengan kadar penyusutan
sebanyak 4% pada temperatur 90oC. Konsentrasi optimum didapat dengan campuran CH
sebanyak 15% (b/v) dengan porositas sebesar 65%. serapan elektrolit dari separator yang
dihasilkan mencapai 800% dengan nilai konduktivitas maksimum yaitu 5.7 x 10-1 mS.cm-1.
Nilai konduktivitas yang tinggi ini diharapkan mampu mendukung performansi baterai dengan
optimal.