Bandara memiliki peran sebagai pintu gerbang perekonomian negara dalam
pemerataan pembangunan, pertumbuhan, dan stabilitas ekonomi. Serta menjadi
simpul dalam jaringan transportasi untuk pertemuan beberapa jaringan dan rute
penerbangan. Dengan adanya perkembangan zaman, penggunaan transportasi
pesawat terbang menjadi salah satu pilihan masyarakat untuk melakukan pergerakan
antar wilayah. Dalam perencanaan tebal perkerasan bandara dengan standar yang
telah diatur oleh Federal Aviation Administration (FAA), terjadi perubahan
pendekatan perencanaan dari metode empirik menuju metode mekanistik. Sehingga,
perlu dilakukan kajian mengenai pengaruh dari perubahan metode empirik ke metode
mekanistik terhadap hasil perencanaan tebal perkerasan lentur dan kaku bandara dan
perhitungan nilai Pavement Classfication Number (PCN) pada perkerasan fasilitas
sisi udara Bandara Kulon Progo, D.I. Yogyakarta. Perhitungan metode empirik
dilakukan dengan menggunakan metode FAA AC 150/5320-6D, dan untuk metode
mekanistik dilakukan dengan menggunakan metode FAA AC 150/5320-6E, FAA AC
150/5320-6F, dan FAA AC 150/5320-6G yang diaplikasikan dengan program
komputer FAARFIELD. Perhitungan nilai PCN dilakukan dengan menggunakan
metode FAA AC 150/5335-5C yang diaplikasikan dengan program komputer
COMFAA 3.0. Kajian banding dilakukan dengan beberapa parameter yaitu, tebal
perkerasan, nilai PCN, nilai CDF, dan kebutuhan biaya per meter persegi dari
beberapa variasi skenario. Pada perkerasan lentur, dengan menggunakan FAA AC
150/5320-6G diperoleh hasil tebal perkerasan yang paling tipis dan kebutuhan biaya
yang paling kecil, serta nilai PCN dan CDF yang sesuai untuk melayani pergerakan
pesawat selama umur rencana. Pada perkerasan kaku, dengan menggunakan FAA AC
150/5320-6E diperoleh hasil tebal perkerasan yang paling tipis dan kebutuhan biaya
yang paling kecil, serta nilai PCN dan CDF yang sesuai untuk melayani pergerakan
pesawat selama umur rencana.