digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Haris Eko Setyawan
PUBLIC Irwan Sofiyan

Bendungan merupakan struktur utilitas publik yang bersifat masif dan memiliki potensi ancaman bagi populasi hilir dan ekonomi jika terjadi kegagalan struktur. Inspeksi lapangan dan pengukuran kuantitatif dengan pengamatan instrumentasi lapangan tidak hanya memberikan informasi terhadap ahli geoteknik dalam merancang sebuah proyek agar aman dan efisien tetapi juga memberikan petunjuk kepada konstruktor untuk melaksanakan pekerjaan dengan aman dan ekonomis. Salah satu tujuan utama dari instrumentasi yang dipasang di dalam bendungan tanah adalah untuk mempelajari perilaku sesuai dengan prediksi desain. Untuk lebih mengefisiensikan analisis keamanan bendungan, dibuatlah sebuah aplikasi monitoring instrumentasi yang dapat mengevaluasi perilaku dan keamanan bendungan (DREAMS). Evaluasi yang dilakukan adalah dengan melakukan analisis instrumentasi piezometer terhadap potensi hydraulic fracture, backward internal erosion, perubahan permeabilitas serta surveillance kondisi bendungan berdasarkan Draft Risk Analysis Methodology Appendix E (2000), USBR. Pola hydraulic fracture dan backward internal erosion ditentukan menggunakan pemodelan numerik menggunakan Seep/W dengan kondisi batas zero pressure pada inti bendungan. Estimasi penetuntuan perubahan permeabilitas pada zona terdekat dengan instrumentasi piezometer, menggunakan evaluasi data histerisis instrumentasi antara nilai piezometer dengan elevasi muka air waduk. Berdasarkan analisis tersebut akan didapatkan nilai kecembungan (analisis dengan persamaan ellips), semakin cembung berarti nilai permeabilitas mengecil. Kombinasi analisis instrumentasi dan surveillance akan diolah menjadi sebuah risk analysis yang akan diplot pada grafik F/N. Evaluasi keamanan bendunganyang dilakukan dengan menggunakan DREAMS dapat secara cepat memberikan informasi untuk kepentingan pemangku kebijakan dalam menetukan rencana tindak lanjut.