BAB 1 Stevenlie August Nathaniel
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Stevenlie August Nathaniel
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Stevenlie August Nathaniel
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Stevenlie August Nathaniel
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Stevenlie August Nathaniel
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN Stevenlie August Nathaniel
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
UPT Pengadaan ITB merupakan unit kerja internal ITB yang mengelola pengadaan
kebutuhan barang dan jasa untuk seluruh unit kerja di dalam lingkup ITB. UPT
Pengadaan ITB memiliki permasalahan waktu pemenuhan permintaan barang
khususnya kelompok kertas dan toner/cartridge yang terlalu lama, yaitu 46 hingga
69 hari pada tahun 2016 hingga 2020. Kelompok barang kertas memiliki jumlah
permintaan terbanyak dari 2016 hingga 2020 sebesar 75,920, sedangkan kelompok
barang toner/cartridge menempati urutan keenam terbanyak sebesar 8,544. Maka
dari itu, minimasi dari waktu pemenuhan tersebut hendak dilakukan oleh UPT
Pengadaan ITB untuk meningkatkan kelancaran operasional ITB.
Penelitian ini pertama-tama melakukan analisis terhadap proses bisnis eksisting
dengan value stream mapping (VSM). Kemudian berdasarkan studi literatur,
ditetapkan bahwa implementasi sistem inventori dapat membantu minimasi waktu
sistem. Implementasi sistem inventori yang dapat dilakukan oleh UPT Pengadaan
terbagi mejadi vendor managed inventory (VMI), pengelolaan mandiri oleh UPT
Pengadaan, dan penggunaan jasa 3rd party logisticss (3PL). Selanjutnya, dilakukan
evaluasi waktu dan biaya terhadap ketiga sistem alternatif usulan tersebut. Evaluasi
waktu sistem dilakukan dengan metode simulasi Monte Carlo, sedangkan evaluasi
biaya dilakukan dengan melihat komponen biaya setiap sistem.
Setelah simulasi waktu pengadaan dan evaluasi biaya dilakukan, didapat
kesimpulan bahwa sistem terbaik pengelolaan sistem inventori dilakukan oleh
vendor atau vendor managed inventory (VMI). Performansi sistem usulan yang
direkomendasikan dapat mengurangi waktu pemenuhan hingga 11,7 hari kerja atau
penurunan 74,6% hingga 83%. Biaya untuk implementasi sistem usulan VMI
diestimasi sebesar Rp2.082.611.616,62 yang naik 18,58% dari biaya sistem
eksisting, sebesar Rp1.756.357.184,48. Namun kenaikan biaya tersebut
dikompensasi dengan penurunan waktu pengadaan sekitar 70% hingga 80%.