digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Tujuan: Pertumbuhan ekonomi sektor wisata bahari berdampak signifikan terhadap pembangunan daerah di kawasan tujuan wisata Pantai Bira Putih Provinsi Sulawesi Selatan. Dalam rangka menghadirkan budaya lokal armada laut, pemerintah daerah menginisiasi Perubahan dan Penambahan Body Boat, atau disebut dengan Rehabilitasi (Grant Boat) Kapal Phinisi yang merupakan salah satu Warisan Budaya Dunia oleh Unisco. Penulis menggunakan beberapa alat untuk menentukan biaya Perubahan dan Penambahan versus pengaruh domino ekonomi dengan menggunakan Internal rate return (IRR), Discount rate dan Net Present Value (NPV). Berdasarkan peraturan perundang-undangan, penulis menghasilkan risiko yang di prediksi terjadi sebelum konstruksi, pada saat konstruksi dan setelah konstruksi, yang dibagi menjadi 4 tingkat risiko yaitu risiko rendah, risiko menengah, risiko tinggi dan risiko ekstrim. Selanjutnya analisa biaya operasional menghasilkan 4 skenario jumlah penumpang untuk memastikan profitabilitas Indeks (PI) pada angka positif dan batasan waktu Payback period pada angka tahun/bulan. Biaya investasi awal yang harus dibayar pada tahun pertama, nilainya mencapai Rp.980.000.000, dan pada tahun pertama biaya operasional juga menyumbang nilai pengeluaran mencapai Rp. 562.276.000,jadi total pengeluaran tahun pertama sekitar Rp. 1.524.276.000. Dalam kurun waktu 5 tahun beroperasi, baik 4 skenario jumlah penumpang yaitu skenario 1 1-4 penumpang, skenario 2 59 penumpang, 310-14 penumpang dan 415-20 penumpang, dihitung angka positif antara Internal rate ratio, Net Indeks Nilai Sekarang dan Profitabilitas. Penulis meyakini perhitungan biaya di atas berdampak pada perhitungan ekonomi daerah seperti sektor ekonomi mikro dan sebagainya. Selanjutnya aspek yang tidak bisa di hitung secara fisik ekonomi seperti aspek sosial, aspek budaya, aspek lingkungan, dan sebagainya juga harus ditingkatkan secara bersama-sama.