digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Firdausi Hasbi Zamrudi
PUBLIC Alice Diniarti

COVER - Firdausi Hasbi Zamrudi.pdf
PUBLIC Alice Diniarti

BAB I - Firdausi Hasbi Zamrudi.pdf
PUBLIC Alice Diniarti

BAB II - Firdausi Hasbi Zamrudi.pdf
PUBLIC Alice Diniarti

BAB III - Firdausi Hasbi Zamrudi.pdf
PUBLIC Alice Diniarti

BAB IV - Firdausi Hasbi Zamrudi.pdf
PUBLIC Alice Diniarti

BAB V - Firdausi Hasbi Zamrudi.pdf
PUBLIC Alice Diniarti

PUSTAKA Firdausi Hasbi Zamrudi
PUBLIC Alice Diniarti


Friction stir welding adalah teknik penyambungan yang menawarkan keamanan, produktifitas tinggi, konsumsi energi yang lebih rendah, tanpa gas pelindung dan bahan habis pakai, serta tidak melibatkan proses pencairan dan pembekuan. Namun demikian, karakteristik korosi atmosfer dari daerah sambungan dissimilar friction stir welding belum dipelajari dengan baik. Dalam penelitian ini, karakteristik korosi dari parent metal, thermo-mechanical affected zone, dan weld zone pada dissimilar friction stir welded AA2017/AA7075 yang dihasilkan dari berbagai kombinasi parameter FSW (tool rotation dan welding speed) diamati menggunakan teknik elektrokimia seperti open circuit potential, polarisasi potensiodinamik, dan electrochemical impedance spectroscopy. Sebagai pembanding, kami juga melakukan uji korosi atmosferik pada sambungan logam FSW dilingkungan perkotaan selama 120 hari, dan melakukan karakterisasi pada sampel tersebut menggunakan teknik fotografi visual, difraksi sinar x, fourier transform infra red spectroscopy, dan scanning electron microscope (SEM) yang dilengkapi dengan energy dispersive x-ray (EDS). Data pengujian elektrokimia menunjukkan bahwa korosi terjadi lebih cepat pada weld zone dan thermo-mechanical affected zone dibandingkan dengan parent metal. Laju korosi tertinggi 17,66 mpy dicapai oleh spesimen A3 (1250 RPM, 80 mm/menit) di larutan elektrolit 3,5% Na2SO4 + 3,5% NaCl. Sedangkan laju korosi terendah 0,06 mpy diperoleh pada benda uji B1 (800 RPM, 100 mm/menit) dilarutan elektrolit NaCl 3,5%. Dari hasil uji korosi atmosferik, diketahui bahwa daerah weld zone sampel yang terpapar udara mengalami korosi batas butir dan korosi mikro galvanis. Kerentanan korosi pada daerah sambungan lasan disebabkan oleh adanya interaksi mikro galvanis antara zona kaya AA2017 (Al-Cu) dan zona kaya AA7075 (Al-Zn).