digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

PT Paragon Technology and Innovation merupakan salah satu perusahaan FMCG terbesar di Indonesia yang berfokus pada manufaktur produk kosmetik. Proses manufaktur memiliki jadwal yang sangat padat dengan jadwal kemas yang telah ditentukan oleh pihak Planner. Akibat tingginya target produksi serta banyaknya SKU produk yang diproduksi pada jalur kemas yang sama, terdapat kemungkinan kesalahan seperti ketidaksesuaian informasi varian pada kemasan sekunder yang jika sampai lolos ke tangan customer, dapat berakibat pada meningkatnya Cost of Poor Quality dan menurunnya kepercayaan customer terhadap brand. Sistem inspeksi visual otomatis diimplementasikan untuk mendeteksi ketidaksesuaian varian pada kemasan sekunder dan melakukan tolakan terhadap produk defect. Untuk melakukan akusisi terhadap citra kemasan, 3 buah kamera terpasang pada mesin cartoning dengan field of view di rentang 36° - 66° dan intensitas iluminasi pencahayaan minimal sebesar 138 Lux yang mampu melakukan akusisi citra dengan resolusi 1920 x 1080 piksel dan bit depth 24 bit secara real time. Berdasarkan hasil pengujian, algoritma pemrosesan citra dapat melakukan klasifikasi terhadap kualitas kemasan dengan tingkat akurasi yang bervariasi pada rentang 77% hingga 96% dan durasi pemrosesan inspeksi maksimal sebesar 179.83 ms. Akurasi dan durasi pemrosesan citra dipengaruhi oleh desain kemasan dan fitur yang dideteksi dalam tahapan pemrosesan citra. Panel HMI digunakan melakukan konfigurasi terhadap parameter algoritma inspeksi yang telah memilki rating SEQ sebesar 6 dan telah memenuhi seluruh fungsionalitas yang diharapkan. Pengembangan lebih lanjut terhadap algoritma pemrosesan citra untuk mendapatkan akurasi inspeksi yang lebih baik dan waktu pemrosesan yang lebih cepat. Diharapkan agar sistem inspeksi visual otomatis dapat membantu proses Quality Control terhadap produk di lingkungan manufaktur.