digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kasus patah tulang yang masih banyak terjadi menyebabkan kebutuhan implan tulang semakin tinggi. Semen tulang PMMA merupakan material implan tulang yang digunakan dalam prosedur penggantian tulang karena proses polimerisasi yang cepat, mudah diaplikasikan, kekuatan mekaniknya yang baik, dan dapat diterima oleh tubuh. Namun, reaksi polimerisasi semen tulang PMMA menghasilkan panas dengan temperatur 80°C-100°C yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan tulang. Oleh karena itu perlu dilakukan modifikasi pada PMMA untuk mengatasi masalah tersebut. Dalam penelitian ini dilakukan sintesis PMMA dengan miniemulsion polymerization dengan variasi pada surfaktan SOS dan costabilizer virgin coconut oil. PMMA yang dihasilkan akan digunakan pada aplikasi semen tulang. Pada penelitian ini dilakukan juga penambahan graphene pada semen tulang PMMA untuk menurunkan temperatur eksoterm. Graphene yang berperan sebagai radical scavenger dapat menurunkan temperatur semen tulang PMMA. Penambahan graphene 1 wt% memiliki temperatur paling rendah yaitu 43,13 °C. Temperatur m1 46% lebih rendah dari temperatur semen tulang PMMA komersial. Penambahan graphene juga memberikan penguatan pada semen tulang PMMA. Penambahan graphene 0,25 wt% memiliki kekuatan tarik paling tinggi yaitu 39,79 MPa (59% lebih tinggi dari semen tulang PMMA komersial).