Senyawa ozon dapat digunakan untuk sanitasi produk hortikultura dan meningkatkan daya
simpannya. Ozon memiliki kapasitas pengoksidasi yang kuat (oksidator kuat) dan reaktivitas
tinggi. Dengan potensi redoks 2,07 V, ozon memenuhi syarat sebagai salah satu bahan terkuat
dan paling reaktif untuk sanitasi bioproduk. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan
pengaruh variasi durasi ozonasi dan suhu penyimpanan terhadap karakteristik paprika merah.
Tahapan uji pada penelitian ini meliputi, optimasi durasi ozonasi (5, 10 dan 15 menit),
pengujian karakteristik fisikokimia dan mikrobiologis paprika merah pada durasi ozonasi
terbaik selama masa penyimpanan pada suhu yang berbeda (8 dan 22ºC). Penelitian
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua tahapan pengujian dan tiga kali
pengulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa durasi ozonasi yang terbaik adalah 15
menit yang mampu mereduksi koloni mikroba hingga 99,5% dan menunjukkan penurunan pH.
Kombinasi perlakuan ozonasi 15 menit dan perbedaan suhu penyimpanan menunjukkan
adanya perbedaan karakteristik yang nyata pada paprika merah. Laju pertumbuhan mikroba
pada suhu ruang 3,273 kali lebih tinggi dari pertumbuhan mikroba pada suhu chiller. Seiring
dengan peningkatan total padatan terlarut pada penyimpanan suhu ruang yang 1,102 kali lebih
tinggi dari penyimpanan suhu chiller. Secara keseluruhan perlakuan ozonasi 15 menit dan
penyimpanan suhu chiller menunjukkan karakteristik yang lebih baik dibandingkan dengan
perlakuan ozonasi 15 menit dan penyimpanan suhu ruang yang ditunjukkan oleh nilai susut
bobot (0,152 - 0,346%), kadar air (91,689 - 93,030%), total padatan terlarut (2,73 - 2,96%),
kekerasan (5,18 - 3,01 kg/cm2 ), pH ( 4,83 - 4,99), Vitamin C (23,183 mg/100 g), ?E (42,71 -
45,73), dan APC (1 - 33 CFU/g ). Adapun hasil uji hedonik menunjukkan bahwa paprika merah pada kedua suhu penyimpanan masih dapat diterima hingga hari ke-15 dengan rata-rata nilai
mutu 4,47 (suhu ruang) dan 4,61 (suhu chiller).