BAB 1 Rinaldi
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Rinaldi
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Rinaldi
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Rinaldi
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Rinaldi
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Rinaldi
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Dalam menentukan kondisi kestabilan lereng maka diperlukan analisis kestabilan lereng. Metode analisis kestabilan terbagi menjadi dua yaitu metode deterministik yang menggunakan nilai Faktor Keamanan (FK), metode ini mengasumsikan satu parameter masukan sebagai nilai pasti dari keseluruhan parameter. Ada juga, metode analisis kestabilan probabilistik yang lebih sistematis dalam menampung atau menerima kondisi ketidakpastian serta memberikan alternatif lain terhadap pendekatan nilai Faktor Keamanan yaitu nilai Probabilitas Kelongsoran (PK). Perhitungan probabilitas kelongsoran dilakukan dengan menentukan distribusi yang sesuai pada sebaran data yang dimiliki dengan pengujian goodness of fit test menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov dan Uji Akaike Information Criterion (AIC) pada data yang akan menjadi parameter masukan dalam proses pemodelan dan simulasi yaitu data kohesi, sudut gesek dalam, dan bobot isi. Hasil dari pengolahan goodness of fit test berupa fungsi distribusi kemudian dijadikan sebagai parameter masukan pada perangkat lunak Slide 6.0 untuk menghitung nilai Probabilitas Kelongsoran. Analisis kestabilan dilakukan dengan memodelkan penampang lowwall & highwall pada tiap section yang ada, kemudian disimulasikan untuk menentukan nilai FK dan PK model lereng. Asumsi yang digunakan yaitu faktor pembebanan seismik horizontal sebesar 0,05g serta kondisi muka air tanah dengan nilai hu sebesar 0,6. Kriteria minimum FK dan PK lereng mengacu pada Keputusan Menteri ESDM No. 1827 K/30/MEM/2018 yaitu FK statis ? 1,3; FK dinamis ? 1,1; dan PK ? 5%. Dari hasil perhitungan FK dan PK disimpulkan lereng lowwall stabil atau aman tetapi lereng highwall tidak stabil sehingga dilakukan desain ulang terhadap lereng highwall. Selanjutnya terdapat rekomendasi umum sudut lereng untuk berbagai variasi tinggi lereng dengan memperhatikan faktor keamanan yang sesuai, rekomendasi ini dapat digunakan apabila PT ABC ingin mengubah desain LOM sehingga PT ABC dapat menerapkan rekomendasi lereng pada desain LOM yang baru.
Perpustakaan Digital ITB