Obat-obatan herbal tumbuh di pasar global karena kesadaran kesehatan global meningkat. Perkembangan
ini juga tampak pada pasar jamu di Asia dan Asia Tenggara. Potensi pasar global dari jamu ini juga
berdampak pada perkembangan pasar produk tersebut di Indonesia. Inovasi produk obat herbal yang baru
mulai bermunculan. Tim Riset dan Pengembangan Perusahaan Ganeshfit mengembangkan produk obat
herbal antiinflamasi yang memiliki efek jangka panjang pemakaian yang lebih aman. Pengembangan
produk baru memerlukan strategi pemasaran yang tepat untuk memasuki pasar. Untuk mengetahui strategi
yang tepat, perusahaan dapat melakukan analisis internal dari perusahaan sendiri dan melakukan analisis
eksternal untuk industri secara keseluruhan. Maka dari itu, tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui
solusi bisnis untuk Perusahaan Ganeshfit, khususnya dalam hal strategi pemasaran.
Untuk merumuskan rekomendasi dan kesimpulan, penelitian ini akan menggunakan metode campuran
untuk mendapatkan wawasan dan mencapai tujuan. Penelitian akan dilakukan dalam tiga fase. Fase
pertama analisis adalah analisis literatur tentang pesaing, internal, serta eksternal perusahaan. Fase kedua
adalah pengumpulan data kualitatif (melalui wawancara dengan pengguna utama) untuk mengetahui
pertimbangan konsumen. Yang terakhir adalah pengumpulan data kuantitatif (dengan kuesioner) untuk
memverifikasi hasil data yang diperoleh dari pengumpulan data kualitatif. Kerangka kerja yang digunakan
untuk analisis eksternal adalah analisis PESTEL, analisis Lima Kekuatan Porter dan Strategi Generik
Porter. Untuk analisis internal, kerangka kerja yang digunakan adalah analisis SWOT dan analisis VRIO.
Untuk merumuskan strategi pemasaran yang potensial, penelitian ini juga menggunakan model pemasaran
sederhana dari Kotler yang meliputi segmentasi pasar, penargetan, penentuan posisi, dan bauran
pemasaran.
Kata kunci: Obat herbal antiinflamasi, obat herbal, strategi pemasaran, pemasaran produk baru, metode
kualitatif dan kuantitatif.