Indonesia terletak di pertemuan dua lempeng benua serta dua lempeng samudra.
Subduksi Lempeng Hindia di bawah Lempeng Eurasia menghasilkan busur volkanik
di Indonesia bagian barat. Hal ini mengakibatkan Indonesia menjadi daerah dengan
aktivitas volkanik yang intens sehingga menghasilkan potensi panas bumi yang
cukup besar. Indonesia memiliki potensi panas bumi sebesar 28.617 MW. Salah satu
daerah panas bumi yang ada di Indonesia adalah Daerah Panas Bumi Pamancalan,
Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Penelitian ini bertujuan untuk membuat model
konseptual sistem panas bumi Daerah Panas Bumi Pamancalan. Hal ini dilakukan
untuk dapat mengidentifikasi potensi panas bumi di Daerah Panas Bumi
Pamancalan. Penelitian ini menggunakan data nilai anomali Bouguer lengkap
(CBA), data elevasi, dan data geologi yang didapatkan dari hasil penelitian PSDMBP
pada tahun 2011 di Daerah Panas Bumi Pamancalan. Nilai densitas yang digunakan
didapat dari hasil rata-rata densitas dari sampel-sampel batuan yang dianggap
merepresentasikan daerah penelitian. Rentang nilai anomali Bouguer lengkap adalah
126 – 168 mGal. Pemisahan anomali Bouguer lengkap menjadi anomali regional dan
residual dilakukan menggunakan dua metode, yaitu metode interpolasi trend surface
dan metode moving average. Anomali residual menunjukkan hasil anomali dengan
rentang nilai -13 – 11 mGal untuk metode interpolasi trend surface dan -9 – 8 mGal
untuk metode moving average. Peta residual yang dipilih adalah peta residual
metode moving average karena menunjukkan kondisi geologi yang lebih
representatif terhadap kondisi geologi daerah penelitian. Pemodelan ke depan 2,5 D
menggunakan data anomali residual hasil metode moving average, data elevasi, dan
informasi geologi pada daerah penelitian. Nilai background density yang digunakan
adalah sebesar 2,63 gr/cc. Hasil pemodelan menunjukkan keberadaan sumber panas
berupa intrusi dengan kontras densitas +0,23 gr/cc, zona recharge di daerah satuan
lava Gunung Batu, dan zona discharge di Sesar Cipamancalan. Batuan yang
diinterpretasi sebagai reservoir adalah batupasir Citarete dan batuan yang
diinterpretasi sebagai penudung adalah satuan lava andesit Pasir Reungit.