digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Indonesia terletak di pertemuan dua lempeng benua serta dua lempeng samudra. Subduksi Lempeng Hindia di bawah Lempeng Eurasia menghasilkan busur volkanik di Indonesia bagian barat. Hal ini mengakibatkan Indonesia menjadi daerah dengan aktivitas volkanik yang intens sehingga menghasilkan potensi panas bumi yang cukup besar. Indonesia memiliki potensi panas bumi sebesar 28.617 MW. Salah satu daerah panas bumi yang ada di Indonesia adalah Daerah Panas Bumi Pamancalan, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Penelitian ini bertujuan untuk membuat model konseptual sistem panas bumi Daerah Panas Bumi Pamancalan. Hal ini dilakukan untuk dapat mengidentifikasi potensi panas bumi di Daerah Panas Bumi Pamancalan. Penelitian ini menggunakan data nilai anomali Bouguer lengkap (CBA), data elevasi, dan data geologi yang didapatkan dari hasil penelitian PSDMBP pada tahun 2011 di Daerah Panas Bumi Pamancalan. Nilai densitas yang digunakan didapat dari hasil rata-rata densitas dari sampel-sampel batuan yang dianggap merepresentasikan daerah penelitian. Rentang nilai anomali Bouguer lengkap adalah 126 – 168 mGal. Pemisahan anomali Bouguer lengkap menjadi anomali regional dan residual dilakukan menggunakan dua metode, yaitu metode interpolasi trend surface dan metode moving average. Anomali residual menunjukkan hasil anomali dengan rentang nilai -13 – 11 mGal untuk metode interpolasi trend surface dan -9 – 8 mGal untuk metode moving average. Peta residual yang dipilih adalah peta residual metode moving average karena menunjukkan kondisi geologi yang lebih representatif terhadap kondisi geologi daerah penelitian. Pemodelan ke depan 2,5 D menggunakan data anomali residual hasil metode moving average, data elevasi, dan informasi geologi pada daerah penelitian. Nilai background density yang digunakan adalah sebesar 2,63 gr/cc. Hasil pemodelan menunjukkan keberadaan sumber panas berupa intrusi dengan kontras densitas +0,23 gr/cc, zona recharge di daerah satuan lava Gunung Batu, dan zona discharge di Sesar Cipamancalan. Batuan yang diinterpretasi sebagai reservoir adalah batupasir Citarete dan batuan yang diinterpretasi sebagai penudung adalah satuan lava andesit Pasir Reungit.