ABSTRAK Tiara Syella Angelina Manikape
PUBLIC Irwan Sofiyan
COVER_Tiara Syella Angelina Manikape.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB I_Tiara Syella Angelina Manikape.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB II_Tiara Syella Angelina Manikape.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB III_Tiara Syella Angelina Manikape.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB IV_Tiara Syella Angelina Manikape.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB IV_Tiara Syella Angelina Manikape.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB V_Tiara Syella Angelina Manikape.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Tiara Syella Angelina Manikape
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN_Tiara Syella Angelina Manikape.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Tugas Akhir ini mengkaji karakteristik komponen pasang surut perairan dangkal dan komponen pasang surut periode panjang di stasiun pasang surut Sabang, Sibolga, Padang, Benoa, dan Saumlaki. Data yang digunakan merupakan Research Quality Data dalam rentang waktu satu tahun pada 2018, yang diunduh dari University of Hawaii Sea Level Center. Penelitian menganalisis komponen pasang surut utama (M2, S2, K1, dan O1), 26 komponen pasang surut perairan dangkal serta komponen pasang surut periode panjang (Ssa, Mm, Mf dan Msf) dengan menggunakan metode analisis data T_TIDE serta Fast Fourier Transform. Berdasarkan hasil T_TIDE, diperoleh amplitudo komponen perairan dangkal signifikan adalah sebesar 0,017 m (2N2), 0,014 m (M4), 0,018 m (M4), 0,011 m (MKS2), 0,019 m (2N2) di masing-masing stasiun pasang surut Sabang, Sibolga, Padang, Benoa, dan Saumlaki. Komponen periode panjang signifikan yaitu Ssa dengan amplitudo sebesar 0,047 m, 0,052 m, 0,055 m, 0,054 m, 0,034 m di masing-masing stasiun pasang surut Sabang, Sibolga, Padang, Benoa, dan Saumlaki. Dari hasil FFT diperoleh komponen pasang surut yang dominan di seluruh daerah kajian memiliki periode 12 dan 24 jam. Sekalipun amplitudonya bernilai kecil, namun masih terlihat untuk komponen periode pendek (4 dan 6 jam), serta komponen periode panjang (15 hingga 30 hari).