digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Devi Kamaratih
PUBLIC Open In Flip Book Resti Andriani

BAB 1 Devi Kamaratih
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Devi Kamaratih
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Devi Kamaratih
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Devi Kamaratih
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Devi Kamaratih
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Devi Kamaratih
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

Tailing hasil penambangan umumnya berbentuk lumpur atau slurry dan disimpan dalam kolam sedimen dengan konstruksi tanggul. Lumpur atau slurry diendapkan terlebih dahulu untuk memisahkan material pengotor dan air. Kemudian air akan dialirkan kembali ke perairan alami. Proses keluar masuknya air ini menyebabkan perubahan ketinggian air pada kolam sedimen yang membuat faktor keamanan tanggul berubah akibat gaya yang bekerja seperti tekanan air pori, gravitasi, dan berat tanggul sendiri. Tujuan Penelitian ini adalah untuk menganalisis kestabilan tanggul kolam sedimen terhadap perubahan ketinggian muka air. Pengujian dilakukan dengan dua model, yaitu model fisik dan analitik. Pada model fisik tanggul skala laboratorium diisi air hingga ketinggian tertentu lalu diamati mekanisme kelongsorannya. Pengujian dilakukan sebanyak tiga kali untuk material pasir dan dua kali untuk material tanah lempung masing-masing dengan dimensi yang berbeda. Melalui pengujian laboratorium tersebut dilakukan analisis balik untuk memperoleh nilai kohesi dan sudut gesek dalam yang akan digunakan sebagai properti material pada perangkat lunak Rocscience Slide2. Model analitik dilakukan dengan metode kesetimbangan batas Bishop dan Janbu dalam kondisi transient. Hasil penelitian didapatkan bahwa seiring bertambahnya level air pada reservoir membuat faktor keamanan semakin berkurang karena masuknya air ke badan tanggul akan menambah tekanan air pori yang berakibat kepada penurunan kuat geser material sehingga mengganggu kestabilan tanggul. Kemudian faktor keamanan dengan metode Bishop lebih kecil dari metode Janbu. Artinya metode Bishop cenderung memberikan nilai faktor keamanan yang lebih kritis dibandingkan dengan metode Janbu.