digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


BAB 1 Reinaldi Santoso
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Reinaldi Santoso
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Reinaldi Santoso
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Reinaldi Santoso
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Reinaldi Santoso
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Reinaldi Santoso
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

Kestabilan batuan adalah aspek penting dalam teknik sipil, pertambangan, dan geoteknik. Dua kriteria keruntuhan yang umum digunakan untuk memprediksi kestabilan batuan adalah Mohr-Coulomb dan Hoek-Brown. Mohr-Coulomb dikenal karena kesederhanaannya dalam menghubungkan tegangan geser dengan tegangan normal, sementara Hoek-Brown lebih sesuai untuk batuan utuh dan rekahan yang kompleks. Penelitian ini menganalisis dan memodelkan kedua kriteria keruntuhan tersebut menggunakan data uji triaksial pada batuan sedimen dan batubara, dengan fokus utama pada penentuan rentang tegangan utama minor (????????) di mana kedua kriteria memberikan hasil yang sebanding. Data uji laboratorium diolah dengan perangkat lunak Rocscience RSData, dan hasilnya digunakan untuk membuat model grafik kriteria keruntuhan Mohr-Coulomb dan Hoek-Brown. Selanjutnya, parameter-parameter yang diperoleh diaplikasikan pada model lereng hipotetik, dengan perhitungan Faktor Keamanan (FK) menggunakan perangkat lunak Rocscience Slide2 (Metode Bishop). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai FK yang dihasilkan oleh kriteria Mohr-Coulomb relatif lebih besar dibandingkan dengan kriteria Hoek-Brown dengan menggunakan data uji triaksial yang sama.