Laporan Tugas Akhir Yolanda.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Kebutuhan listrik kian meningkat seiring kemajuan zaman di bidang industri dan
pertumbuhan penduduk, tetapi hal itu justru diiringi oleh penipisan jumlah fosil
yang berfungsi sebagai sumber utama tenaga listrik. Ocean Thermal Energy
Conversion (OTEC) hadir sebagai salah satu opsi sumber energi terbarukan yang
hijau. Indonesia menyimpan potensi besar untuk pembangunan OTEC karena
letaknya di daerah ekuator, sehingga suhu di permukaan lautnya lebih tinggi
daripada wilayah non-ekuator. Salah satu lokasi potensial untuk pembangunan
OTEC adalah Selat Ombai yang merupakan perairan dalam dan memiliki selisih
temperatur antara permukaan laut dengan perairan dalam dengan kisaran 25?.
Sebelum dibangun dan dioperasikan, perlu dilakukan analisis kelayakan dari
pembangunan OTEC. Oleh karena itu, tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini
adalah untuk menentukan besar daya yang perlu dibangkitkan oleh OTEC serta
penentuan terhadap kelayakan pembangunan dan pengoperasian OTEC dalam
jangka waktu 30 tahun ke depan sejak beroperasi di Selat Ombai. Sebelum
kelayakan dari pembangunan dan pengoperasian OTEC ditentukan, perlu
dilakukan beberapa prosedur perhitungan, diawali dengan perhitungan Capital
Expenditure (CAPEX) dan Operational Expenditure (OPEX) sebagai data
pengeluaran. Langkah selanjutnya, dihitung Levelized Cost of Energy (LCOE)
atau perbandingan antara pengeluaran selama waktu pakai dengan energi yang
dihasilkan. Kemudian, dihitung besar revenue atau pendapatan dari penjualan
listrik yang didasari oleh Keputusan Menteri ESDM Republik Indonesia tentang
BPP Pembangkitan PT. PLN (PERSERO) Tahun 2020 dan penjualan air
desalinasi yang menjadi produk sampingan OTEC. Terakhir, dilakukan analisis kelayakan finansial dengan menggunakan metode Net Present Value, Internal
Rate of Return (IRR), dan Benefit Cost Ratio (BCR) dengan nilai suku bunga
8,5% dan tingkat inflasi 1,95%.
Pada Tugas Akhir ini, terdapat tiga macam skenario yang akan ditinjau
kombinasinya, yakni skenario berdasarkan wilayah pengaliran listrik, skenario
proyeksi demand listrik, dan skenario proyeksi kapasitas produksi listrik. Skenario
berdasarkan wilayah pengaliran listrik terbagi atas dua wilayah, yakni Kabupaten
Alor dan Pulau Timor. Skenario proyeksi demand listrik terbagi atas skenario
optimis, moderat, dan pesimis. Kemudian, skenario proyeksi kapasitas produksi
listrik terbagi menjadi dua, yakni skenario 1 di mana kemampuan produksi listrik
di suatu wilayah hanya dihasilkan oleh pembangkit listrik eksisting pada tahun
2021 dan skenario 2 di mana kemampuan produksi listrik di suatu wilayah sesuai
dengan rencana dokumen RUPTL 2021 – 2030. Hasil yang diperoleh dari analisis
finansial adalah OTEC tidak layak untuk dibangun di Selat Ombai pada seluruh
skenario.