digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER _ Edbert.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB I _ Edbert.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB II _ Edbert.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB III _ Edbert.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB IV _ Edbert.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB V _ Edbert.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Edbert Wing Hanitio
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN _ Edbert.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

High-impact polystyrene (HIPS) merupakan polimer termoplastik yang memiliki ketangguhan yang tinggi. Kelebihan tersebut membuat HIPS menjadi salah satu polimer yang sering digunakan dalam proses pembuatan casing berbagai perlatan elektronik pada masa lampau. Seiring berjalannya waktu, benda-benda elektronik tua yang sudah tidak digunakan lagi menumpuk menjadi limbah elektronik atau yang dikenal dengan electronic waste (e-waste). Di sisi lain, perkembangan teknologi manufaktur aditif fused deposition modelling (FDM), yaitu 3D printing, semakin pesat sehingga kebutuhan akan bahan baku filamen 3D printing semakin meningkat. Dalam penelitian ini, HIPS e-waste didaur ulang menjadi filamen 3D printing, serta dilakukan pengamatan pengaruh jumlah siklus daur ulang terhadap fisik, printability, morfologi, dan mekanik dari filamen HIPS daur ulang. Pada penelitian ini, dilakukan kajian mengenai pembuatan filamen 3D printing berbahan dasar HIPS dari limbah e-waste. Cacahan HIPS daur ulang diektrusi menggunakan mesin ekstrusi single screw pada temperatur 195±5?C dengan kecepatan screw dan puller sebesar 19,7 rpm dan 15,5±0,5 rpm. Proses ekstrusi dilakukan hingga filamen HIPS mengalami siklus daur ulang sebanyak 1,2, dan 3 kali. Selanjutnya, filamen HIPS daur ulang ketiga siklus diuji bersama filamen HIPS komersil eSun untuk membandingkan densitas, melt flow rate (MFR), kemampuan printability, colorimeter, serta kekuatan tarik, bending, dan impaknya. Dari hasil pengujian disimpulkan bahwa penambahan siklus daur ulang menurunkan densitas, kemampuan printability, colorimeter, dan kekuatan impak. Secara keseluruhan, filamen HIPS daur ulang siklus 1 memiliki printability terbaik dan performa mekanik yang tidak kalah dengan filamen HIPS komersial.