BAB 1 Nita Juang
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Nita Juang
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Nita Juang
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Nita Juang
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Nita Juang
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Nita Juang
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Nita Juang
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Air merupakan sumber daya alam yang memiliki fungsi penting bagi kehidupan. Meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia menyebabkan kebutuhan akan air bersih semakin meningkat. Sementara itu, penyediaan air bersih mengalami penurunan yang cukup signifikan, baik secara kuantitas maupun kualitas. Salah satu sumber air yang paling banyak digunakan untuk penggunaan air bersih adalah air tanah. Metode geolistrik resistivitas 2D konfigurasi dipole-dipole merupakan salah satu metode yang dapat
digunakan untuk menentukan persebaran air tanah. Pada penelitian ini dilakukan pengukuran metode geolistrik di wilayah Lapangan Teknik Sipil ITB untuk mencari persebaran potensi air tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui informasi tentang parameter batuan bawah permukaan berupa nilai resistivitas lapisan batuan. Dengan informasi tersebut akan diketahui keberadaan lapisan akuifer yang berpotensi sebagai air tanah. Penelitian ini dilakukan dengan tiga lintasan yang memiliki panjang 120 m.
Kedalaman yang dihasilkan pada pengukuran adalah 15,7 m. Air tanah yang diduga adalah air tanah dangkal berada pada rentang resistivitas 32,3 hingga 94,5 ?m yang tersebar pada kedalaman 10 hingga 15,7 m. Hal ini didukung dengan adanya sumur di sekitar lokasi yang memiliki kedalaman kurang lebih 10 m. Penelitian ini bersifat pendugaan, maka alangkah baiknya dilakukan penelitian lebih lanjut dan sebaiknya ada acuan untuk hasil interpretasi dengan menggunakan data bor setempat.