COVER - Tri Riyanti Teresa.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB I - Tri Riyanti Teresa.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB II - Tri Riyanti Teresa.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB III - Tri Riyanti Teresa.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB IV - Tri Riyanti Teresa.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB V - Tri Riyanti Teresa.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Tri Riyanti Teresa
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN 1 - Tri Riyanti Teresa.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN 2 - Tri Riyanti Teresa.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Produktivitas perkebunan kelapa di Indonesia memiliki potensi yang besar bagi industri pangan lokal. Kandungan MCT pada minyak kelapa cukup tinggi yaitu sekitar 15%. Hal tersebut menjadikan minyak kelapa potensial untuk dijadikan bahan baku MCT komersial. Kadar MCT yang cukup tinggi pada minyak kelapa ternyata masih dapat diperkaya melalui reaksi interesterifikasi.
Pada penelitian ini dilakukan interesterifikasi untuk memperkaya kadar MCT pada minyak kelapa. Reaksi interesterifikasi pada penelitian ini menggunakan pelarut asetonitril dan katalis kalium metilat (untuk interesterifikasi kimiawi), serta enzim Lipozyme TL IM (untuk interesterifikasi enzimatik). Pada percobaan interesterifikasi kimiawi dilakukan variasi waktu reaksi (6 dan 9 jam) serta perbandingan minyak dan pelarut (1:3 dan 1:4). Sementara itu, pada percobaan interesterifikasi enzimatik dilakukan variasi waktu reaksi (15 dan 30 jam) serta temperatur reaksi (60 dan 75°C). Analisis produk hasil reaksi meliputi analisis yield, bilangan penyabunan, dan komposisi asam lemak.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan perolehan fraksi lemak padat (padatan terpisahkan) pada interesterifikasi kimiawi dan enzimatik belum tentu menunjukkan adanya peningkatan angka penyabunan dan komposisi MCFA (asam lemak penyusun MCT) pada fraksi minyak cairnya. Variasi terbaik pada penelitian ini yaitu pada reaksi interesterifikasi enzimatik dengan variasi temperatur 60°C dan waktu reaksi 30 jam. Variasi tersebut menghasilkan peningkatan komposisi MCT pada fraksi minyak cair sebanyak 0,92% dengan angka penyabunan minyak sebesar 260,1 mg KOH/g minyak.