ABSTRAK Alexandro T Wijaya.pdf
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Secara hidrostatis, air mengalir memenuhi hukum kesetimbangan fluida permukaan
atau melewati material struktur geologi bawah permukaan sebagai deposisional
resapan airtanah. Melalui sifat kelistrikan, air dibedakan menjadi air daya hantar
listrik atau konduktivitas tinggi serta rendah, dimana material penyusun kelistrikan
air akan menaikkan rapat densitas air. Klasifikasi salinitas dan kemampuan daya
hantar listrik membedakan air menjadi air laut dengan kandungan garam karena ion
penghantar listrik serta kandungan garam akan menaikkan kerapatan masa jenis air
laut membuat densitas lebih tinggi bila dibandingkan air biasa. Air tawar terdeposisi
menjadi airtanah memiliki sifat konduktivitas rendah sehingga akan menghambat
aliran listrik karena tidak memiliki ion hantar listrik, membuat nilai resistivitas
lebih tinggi. Sifat resistivitas digunakan untuk memetakan distribusi hambatan
listrik pada daerah survei tertentu yang dilakukan dekat dengan garis pantai dalam
parameter ukur serupa untuk setiap pengukurannya dalam konfigurasi berbentuk
dipole-dipole dan Schlumberger saat mengakuisisi resistivitas semu menggunakan
jumlah elektroda tertentu secara berpasangan dalam satu garis lurus. Resistivitas
semu kemudian diolah menggunakan prinsip inversi serta memperhatikan korelasi
resistivitas terukur dan resistivitas kalkulasi serupa ketika model penampang bawah
permukaan dari hasil survei selesai diolah ditinjau dari besar galat.
Akuisisi data geolistrik dilakukan secara imaging resistivity serta inversi rutin
memberikan nilai resistivitas sebenarnya pada nilai kedalaman dangkal 16,4 m –
19,8 m dan mampu memodelkan distribusi resistivitas bawah penampang secara
akurat. Klasifikasi resistivitas dibedakan menjadi air laut (< 10 ?m), airtanah (10
?m - 100 ?m), dan bahan geologi terkompaksi baik (> 100 ?m). Bidang batas air
mulai terbentuk ketika nilai resistivitas 10 ?m sebagai zona pertemuan antara air
laut dan airtanah. Geologi memberikan peran penting pembentukan bidang batas
antar air karena air tawar atau airtanah hanya dapat melewati material saat memiliki
sifat lunak, ruang antar butir, serta material bawah permukaan yang tersusun dari
produk sedimentasi. Sudut kontak terbentuk berdasarkan trigonometri antara jarak
elektroda terdekat garis pantai terhadap nilai kedalaman secara tegak lurus.