ABSTRAK Isnaini Mufidhatul Mughni
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Isnaini Mufidhatul Mughni
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Isnaini Mufidhatul Mughni
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Isnaini Mufidhatul Mughni
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Isnaini Mufidhatul Mughni
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Isnaini Mufidhatul Mughni
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Isnaini Mufidhatul Mughni
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Isnaini Mufidhatul Mughni
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Penurunan permukaan tanah atau amblesan merupakan salah satu bencana geologi
berupa penurunan secara bertahap atau penurunan tiba-tiba permukaan Bumi
karena pergerakan material tanah di bawah permukaan. Dampak dari amblesan
tanah antara lain terjadinya genangan di pemukiman, kerusakan rumah dan
infrastruktur pemukiman. Oleh karena itu, penting untuk menerapkan langkahlangkah mitigasi bencana gerakan tanah. Salah satu metode yang dapat dipakai
untuk interpretasi bawah permukaan seperti adanya amblesan yaitu dengan
menggunakan metode geolistrik. Metode geolistrik dilakukan dengan menjeksikan
arus DC (Direct Current) ke dalam tanah. Nilai beda potensial yang dihasilkan akan
digunakan untuk mendapat nilai resistivitas. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui penyebab terjadinya penurunan permukaan tanah dengan menganalisis
struktur bawah permukaan menggunakan metode geolistrik resistivitas.
Konfigurasi yang akan digunakan adalah konfigurasi Wenner dan WennerSchlumberger yang memiliki resolusi lateral dan jangkauan cukup baik.
Pengolahan data dengan proses inversi secara 2-D menggunakan software
Res2Dinv. Berdasarkan hasil inversi, posisi zona lemah hampir pada setiap lintasan
yang didominasi oleh pasirhalus. Nilai resistivitas pada lintasan 1 konfigurasi
Wenner 0,303 - 10800 ?m dan konfigurasi Wenner-Schlumberger 1,16 × 10?2 –
3515 ?m. Sedangkan lintasan 2 konfigurasi Wenner 7 × 10?5
- 1371 ?m dan
konfigurasi Wenner-Schlumberger 0,305 - 1152 ?m.