COVER Fawziah Dini Lestari
EMBARGO  2025-03-06 
EMBARGO  2025-03-06 
BAB1 Fawziah Dini Lestari
EMBARGO  2025-03-06 
EMBARGO  2025-03-06 
BAB2 Fawziah Dini Lestari
EMBARGO  2025-03-06 
EMBARGO  2025-03-06 
BAB3 Fawziah Dini Lestari
EMBARGO  2025-03-06 
EMBARGO  2025-03-06 
BAB4 Fawziah Dini Lestari
EMBARGO  2025-03-06 
EMBARGO  2025-03-06 
BAB5 Fawziah Dini Lestari
EMBARGO  2025-03-06 
EMBARGO  2025-03-06 
Pada zaman sekarang sel surya sudah berkembang hingga tiga generasi. Dyesensitized
solar cells (DSSC) merupakan salah satu sel surya generasi ketiga
berbasis nanopartikel semikonduktor dengan prinsip dasar fenomena
fotoelektrokimia dalam menghasilkan energi listrik. Salah satu komponen penting
pada perangkat DSSC adalah elektroda lawan. DSSC membutuhkan elektroda
lawan yang memiliki aktivitas elektrokatalitik yang tinggi untuk mereduksi ion
menjadi ion dalam proses regenerasi elektrolit pasangan redoks . Salah
satu material yang sering digunakan sebagai elektroda lawan adalah polimer
konduktif polianilina (PANI). Sebagai material elektroda lawan, PANI memiliki
banyak kelebihan diantaranya: tahapan sintesis yang sederhana, biaya produksi
murah, aktivitas elektrokatalitik yang tinggi, konduktivitas listrik relatif tinggi, dan
ramah lingkungan. Pada penelitian ini, PANI disintesis menggunakan metode
elektropolimerisasi berpulsa. Metode tersebut menghasilkan PANI dengan
keseragaman dan ukuran partikel yang terkontrol, waktu reaksi singkat, prosedur
sintesis sederhana, dan tidak memerlukan oksidator. Variasi parameter yang
dilakukan pada sintesis menggunakan metode elektropolimerisasi berpulsa dalam
penelitian ini adalah variasi duty, yaitu perbandingan waktu lebar pulsa ( )
terhadap jarak antar pulsa ( ) pada rentang 10 hingga 70%. Sampel PANI hasil
sintesis kemudian dikarakterisasi strukturnya menggunakan spektroskopi Raman
dan Fourier Transform Infrared-Attenuated Total Reflectance (FTIR-ATR).
Karakterisasi sifat optik dilakukan melalui pengukuran UV-Vis Diffuse Reflectance
Spectroscopy (UV-Vis DRS). Karakterisasi morfologi dilakukan menggunakan
Field Emission Scanning Electron Microscopy (FESEM). Selain itu dilakukan pula
pengujian kinerja efisiensi konversi energi pada perangkat DSSC menggunakan
perangkat Keithley 2400 dan Solar Simulator. Hasil karakterisasi Raman
menunjukkan bahwa PANI yang dihasilkan pada proses elektropolimerisasi
berpulsa adalah PANI ES yang ditandai dengan keberadaan puncak-puncak utama
PANI ES pada pergeseran Raman 1618 merupakan vibrasi ulur dalam
cincin benzenoid, 1595 merupakan vibrasi ulur dalam cincin
kuinonoid, 1457 merupakan vibrasi ulur dalam basa emeraldina (situs
imina), 1380 merupakan vibrasi ulur dalam keadaan polaronik
(polaron), 1220 merupakan vibrasi ulur dalam emeraldina (situs amina), 1183 merupakan vibrasi tekuk dalam leukoemeraldina, 1160
merupakan vibrasi tekuk dalam emeraldina. Hasil karakterisasi FTIRATR
menunjukkan puncak-puncak khas PANI pada bilangan gelombang 1555
merupakan vibrasi pada cincin kuinonoid, 1458 merupakan
vibrasi pada cincin benzenoid, 1286 merupakan vibrasi dari
amina aromatik sekunder, 1234 merupakan vibrasi ulur bentuk
polaronik, 1115 merupakan vibrasi pada cincin kuinonoid, 875
merupakan vibrasi tekuk keluar bidang, 790 merupakan vibrasi
deformasi keluar bidang pada cincin kuinonoid. Hasil karakterisasi UV-Vis DRS
menunjukkan puncak serapan di sekitar panjang gelombang 285 nm merupakan
karakter serapan yang dimiliki oleh ion yang berasal dari elektrolit. Hasil
karakterisasi FESEM menunjukkan morfologi PANI yang disintesis adalah batang
dengan permukaan yang kasar. Permukaan PANI yang kasar inilah yang
selanjutnya digunakan untuk mereduksi ion menjadi ion dalam proses
regenerasi elektrolit pasangan redoks . Hasil pengujian kinerja efisiensi
konversi energi pada perangkat DSSC menghasilkan nilai efisiensi sebesar 0,12;
0,72; 1,83; 1,85; 2,41; 2,31; dan 1,83%. Berdasarkan hasil karakterisasi dan
pengujian yang telah dilakukan, maka duty optimum bagi sintesis PANI secara
elektropolimerisasi berpulsa adalah 50% yang ditandai dengan kinerja sel DSSC
yang paling tinggi, yaitu sebesar 2,41%.