Perusahaan asuransi umum perlu menyiapkan cadangan klaim agar mampu
membayar klaim-klaim IBNR (Incurred But Not Reported). Berbagai metode
telah dikembangkan untuk menaksir cadangan klaim. Metode yang paling sering
digunakan dalam bisnis asuransi long-tail adalah metode Basic Chain Ladder yang
dianalisis dalam Mack (1993). Hal ini dikarenakan metode ini mudah digunakan
dan tidak melibatkan asumsi distribusi. Metode ini dapat diterapkan pada runoff
dari incurred claims maupun runoff dari paid claims untuk memperoleh taksiran
cadangan dari masing-masing runoff. Akan tetapi, penggunaan metode tersebut
pada runoff paid dan runoff incurred secara terpisah seringkali menghasilkan hasil
taksiran cadangan yang besar selisihnya. Salah satu penyebabnya adalah metode ini
tidak mempertimbangkan korelasi kedua runoff. Pada Tugas Akhir ini, akan dikembangkan
metode penaksiran cadangan yang mempertimbangkan korelasi antara
runoff paid dan runoff incurred. Copula diaplikasikan untuk memodelkan kebergantungan
dari kedua runoff. Berdasarkan model kebergantungan tadi, predictive
distribution bagi taksiran cadangan klaim dapat ditentukan dengan bantuan simulasi
Monte Carlo. Predictive distribution ini kemudian digunakan untuk menentukan
besar cadangan yang perlu disiapkan. Hasil dari metode ini dianalisis dan dibandingkan
dengan hasil dari metode Basic Chain Ladder. Diperoleh bahwa metode
ini mampu mengecilkan selisih besar cadangan dari kedua runoff apabila ukuran
korelasi Kendall’s tau keduanya besar.