Sulawesi merupakan salah satu wilayah yang memiliki tatanan geologi dan tektonik
yang aktif. Profil keaktifan tatanan lempeng tektonik menjadikan wilayah Sulawesi
rentan terhadap potensi bahaya gempa. Gempa pada 28 September 2022 yang memiliki
Mw=7,5 merupakan bukti tentang kejadian gempa signifikan dan merusak di
Sulawesi. Untuk mengurangi kerugian akibat gempa, perlu dilakukan penelitian
mengenai sifat dinamik tanah. Pada penelitian Tugas Akhir ini menggunakan metode
Horizontal-to-Vertical Spectral Ratio (HVSR) untuk mengolah data mikrotremor.
Keluaran yang diperoleh adalah parameter dinamik tanah berupa frekuensi dominan,
amplifikasi, dan kecepatan gelombang geser yang berasosiasi dengan karakteristik
lapisan bawah permukaan. Penelitian ini menggunakan data waveform dari 33 stasiun
yang tersebar di Sulawesi Tengah. Hasil pengolahan data menunjukan nilai frekuensi
dominan berkisar antara 0,55 – 18,42 Hz. Frekuensi dominan bernilai tinggi pada
stasiun yang berlokasi dekat dengan teluk atau pantai dan memiliki ketebalan sedimen
yang relatif tipis, sedangkan nilai amplifikasi antara 1,19 – 6,0. Inversi kurva HVSR
dilakukan menggunakan metoda Neighbourhood Algorithm (NA). Nilai Vs yang
diperoleh antara 74,44 – 3045,77 m/s dengan kedalaman mencapai 818,56 meter.
Klasifikasi jenis tanah berdasarkan nilai rata-rata Vs30 diperoleh bahwa jenis tanah
adalah tanah sedang (SD) dan tanah padat atau batuan lunak (SC)