digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Batu bara adalah salah satu komoditas yang ditambang dan banyak digunakan di Indoensia dan dunia. Batu bara thermal dibutuhkan pada pembangkit energi sedangkan batu bara metallurgi digunakan di industry pembuatan baja. Pada pertengahan 2021, harga batu bara meningkat tajam ke rekor tertinggi. Hal ini mempengaruhi harga saham dari beberapa perusahaan tambang batu bara. Setelah mengalami penurunan di tahun 2020 karena pandemic Covid-19, batu bara kembali banyak dibutuhkan di 2021 sejalan dengan bertambahnya kegiatan industri dan pemulihan ekonomi dari krisis selama pandemi. Menurut RUPTL PLN 2021-2030, porsi batu bara dalam bauran energi akan tetap berada pada 60% hingga 2030 dengan rencana penambahan kapasitas sebanyak 14GW selama periode tersebut. Setidaknya terdapat 2 faktor mengapa batu bara tetap berada pada posisi penting dalam bauran energi. Pertama, biaya pembangkit listrik dari batu bara murah dan kedua, Indonesia memiliki banyak cadangan dan suplai batu bara. Di Indonesia, salah satu perusahaan tambang batu bara dengan cadangan paling banyak dan market kapitalisasi yang besar adalah Adaro Energy. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis harga wajar dari Adaro Energy untuk membantu investor mendapat rekomendasi setelah keadaan perekonomian dunia mengalami pemulihan setelah 2 tahun berada dalam krisis pandemic. Laporan keuangan Adaro akan diprojeksi untuk 5 tahun ke depan lalu menggunakan valuasi arus kas diskonto untuk mendapatkan harga wajarnya yaitu RP3.263,56 dengan kenaikan sebanyak 45% dari harga market saat penutupan pasar pada 31 Desember 2021; menggunakan arus kas diskonto yang mengikutsertakan proyek aluminium smelter di 2024, harga wajarnya Rp3.842 (kenaikan 70,6% dari harga pasar); menggunakan model diskonto dividen, harga wajarnya adalah Rp3.494,05 (naik 55,3% dari harga pasar); menggunakan rasio harga per nilai buku, harga wajarnya adalah Rp3.513 (naik 56% dari harga pasar); menggunakan rasio EV/EBITD, harga wajarnya adalah Rp2.605 (naik 16% dari harga pasar).