ABSTRAK Rheza Fhazryansyah Ramadhan
Terbatas Open In Flip Book Perpustakaan Prodi Arsitektur
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Perpustakaan Prodi Arsitektur
» ITB
Jumlah penduduk Indonesia yang meningkat setiap tahunnya ditambah dengan tingkat urbanisasi desa-kota yang semakin tinggi menyebabkan terjadinya penigkatatan kebutuhan pangan. Indonesia yang dikenal sebagai negara agraris berada di peringkat 65 dari 113 berdasarkan indeks ketahanan pangan dunia. Sektor pertanian menjadi sektor yang cukup potensial untuk dikembangkan dan menyerap tenaga kerja nasional. Namun, fenomena penuaan usia petani tidak dapat dihindarkan ditambah dengan penurunan minat generasi muda di sektor pertanian. Industrialisasi lahan pertanian menjadi kawasan industri mengakibatkan terjadinya peralihan profesi dari petani menjadi buruh pabrik. Hal tersebut meningkatkan resiko hilangnya profesi petani di masa depan karena tidak adanya regenerasi petani. Kabupaten Majalengka sebagai kawasan pertanian yang mulai beralih menjadi kawasan industri membutuhkan regenerasi petani. Sebagaimana program petani milenial yang direncanakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dibutuhkan sarana fasilitas yang dapat membantu memberdayakan para petani muda agar tertarik kembali bekerja di sektor pertanian sekaligus meningkatkan keterampilannya sebagai petani.
Proyek ini diharapkan dapat menjadi sarana edukasi nonformal berbasis wisata bagi generasi muda yang dapat menarik kembali minat pekerja milenial di sektor pertanian melalui perubahan stigma dan persepsi negatif sektor pertanian dengan media arsitektur, menciptakan lingkungan fisik yang edukatif dan rekreatif, serta menciptakan lingkungan yang kolaboratif dan interaktif. Semua tujuan tersebut dicapai melalui perancangan pusat agroedutourisme dengan konsep berdampingan dengan agrikultur yang mewadahi tiga fungsi yaitu edukasi, rekreasi, dan komersial.