digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muhammad Romadhona
PUBLIC Irwan Sofiyan

Salah satu contoh pemanfaatan langsung panas bumi yaitu budidaya ikan nila yang mana memiliki temperatur hidup optimum 22-30°C. Namun dalam kondisi aktual temperatur kolam bisa naik turun karena adanya beberapa gangguan (disturbance) seperti perubahan temperatur udara dan air panas bumi (brine). Maka dari itu, diperlukan suatu sistem kontrol yang dapat membuat temperatur kolam tetap stabil dan sesuai dengan temperatur optimum hidup ikan nila. Penelitian ini bertujuan melakukan eksperimen untuk mengetahui respon kontrol PID dalam menjaga temperatur kolam sesuai temperatur setpoint yaitu 26°C. Ada 3 variasi yang digunakan yaitu tanpa menggunakan disturbance, menggunakan disturbance perubahan temperatur udara, dan menggunakan disturbance perubahan temperatur air panas bumi. Selain itu penelitian ini mengkaji beban panas dan efektivitas double pipe heat exchanger non sirkulasi. Sebelum dilakukan eksperimen, penelitian ini disimulasikan di MATLAB untuk mendapatkan nilai konstanta proporsional (KP), konstanta integral (KI), dan konstanta derivatif (KD) pada temperatur air panas bumi di 50°C dan temperatur kolam di 26°C. Dari simulasi MATLAB/Simulink didapat nilai KP=55, KI=0,0015, KD=0 untuk temperatur air panas bumi dan KP=617, KI=0,0011 KD=0 untuk temperatur air kolam ikan. Hasil eksperimen menunjukkan ketika variasi tanpa disturbance temperatur air kolam stabil di 25.95°C. Saat variasi disturbance perubahan temperatur udara lingkungan dari 19-23°C, temperatur air kolam turun dari 25.95°C ke 25.75°C. Saat variasi disturbance perubahan temperatur panas bumi kondisi steady dari 50°C ke 45°C temperatur kolam turun dari 25.93°C ke 25.88°C, tapi ketika temperatur panas bumi dari 50°C ke 55°C temperatur kolam naik dari 25.93°C ke 25.95°C. untuk kondisi transien urutan temperatur panas bumi dari yang tercepat ke terendah untuk membuat temperatur kolam setpoint adalah 55°C, 50°C, dan 45°C. Untuk beban panas yang dihasilkan oleh double pipe heat exchanger maksimal 1100 W sedangkan efektivitas 0.65. Dari semua variasi percobaan yang sudah dilakukan, kontrol PID bekerja dengan baik untuk mempertahankan temperatur 26°C.