digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Prama Pradipta Andrisi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Prama Pradipta Andrisi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Prama Pradipta Andrisi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Prama Pradipta Andrisi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Prama Pradipta Andrisi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Prama Pradipta Andrisi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Prama Pradipta Andrisi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Bioavtur merupakan salah satu sumber bahan bakar terbarukan yang menggunakan minyak nabati sebagai umpan dalam proses produksinya. Pembuatan bioavtur biasanya dilakukan dengan proses konversi minyak nabati menjadi alkana melalui reaksi hidrodeoksigenasi. Minyak inti kelapa sawit (PKO) berpotensi menjadi umpan pembuatan bioavtur karena kandungan utamanya adalah asam laurat yang memiliki rantai karbon pada rentang yang sesuai dengan avtur (C9 – C15). Kinerja proses HDO, seperti konversi dan selektivitas, dapat dipengaruhi beberapa faktor seperti temperatur, tekanan, katalis, dan waktu tinggal. Oleh karena itu, simulasi reaktor HDO asam laurat dapat membantu dalam menentukan kondisi operasi untuk mendapatkan proses produksi bioavtur yang optimal. Penelitian ini terdiri dari beberapa tahap, antara lain studi literatur dan pengumpulan data, pemodelan dan pengolahan data serta simulasi reaktor. Pemodelan dilakukan mengikuti data penelitian oleh (Brandão dkk., 2020) yang melakukan reaksi HDO asam laurat dalam reaktor partaian menggunakan katalis NiMo/Al2O3 yang disulfidasi pada tekanan 30 bar dan temperatur 280 – 340 oC. Data penelitian meliputi konversi asam laurat dan yield undekana dan dodekana pada beberapa kondisi temperatur dan waktu reaksi. Data ini kemudian digunakan untuk membangun model neraca massa dan energi reaktor pipa adiabatik. Permodelan reaktor dibangun sesuai dengan dimensi reaktor hydrotreatment di Pertamina RU II-Dumai (L = 3 m, d = 1.6 m, V = 6 m3). Hasil permodelan kemudian disimulasikan padabeberapa variasi fraksi massa asam laurat umpan, temperatur umpan, dan kecepatan ruangmenggunakan perangkat lunak Python untuk menentukan kondisi operasi agar reaksimenghasikan konversi asam laurat dan selektivitas HDO yang optimal sambil menjaga agartemperatur reaktor tidak melebihi batasan temperatur desain reaktor hydrotreating (400 oC). Berdasarkan simulasi yang dilakukan, ditemukan peningkatan konsentrasi asam laurat umpan menyebabkan peningkatan total produk dodekana namun konsentrasi asam laurat umpan sebanyak 30%-massa merupakan batas konsentrasi tertinggi agar temperatur reaktor tidak melebihi batas desain. Dengan 30%-massa asam laurat umpan, ditemukan kondisi operasi dengan temperatur umpan 300 oC dan LHSV 1 jam-1 menghasilkan perolehan produk dodekana per jam yang paling tinggi.