Banjir selalu terjadi di DKI Jakarta. Mengurangi dampak atau permasalahan banjir
dapat dilakukan dengan melakukan pengerukan sungai. Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta mengadakan pemeliharaan infrastruktur sumber daya air (SDA) secara
swakelola dengan melaksanakan “Program Grebek Lumpur”. Operasi pengerukan
untuk 5 sungai wilayah Jakarta Selatan memerlukan 33-unit dump truck dengan
biaya operasional alat aktual Rp 32.856.623.349. Akibat keterbatasan dump truck
yaitu 30-unit, maka tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan distribusi
dump truck pada multi-lokasi yang optimal untuk meminimalisir biaya operasional
alat. Optimasi distribusi dump truck dilakukan dengan metode algoritma genetika
menggunakan software MatLab dengan dua simulasi. Simulasi pertama didapatkan
dengan mengoperasikan 30-unit dump truck pada 5 sungai tersebut operasi dapat
diselesaikan dengan biaya operasional alat sebesar Rp 31.649.462.048, di mana
biaya operasional alat turun sebesar 3,67% atau Rp 1.207.160.301. Kekurangan
yang dapat dialami adalah tidak ada cadangan alat dump truck. Simulasi kedua
didapatkan dengan mengoperasikan 27-unit dump truck pada 5 sungai tersebut
operasi dapat diselesaikan dengan biaya operasional alat sebesar Rp
29.619.803.432, di mana biaya operasional alat turun sebesar 9,85% atau Rp
3.326.819.917. Kekurangan yang dapat dialami adalah jika hanya 27-unit dump
truck yang dioperasikan adalah penyelesaian operasi pengerukan tidak sesuai
dengan rencana.