Cahaya malam buatan (CMB) mengalami peningkatan signifikan akibat urbanisasi dan elektrifikasi. Pemahaman pengaruh CMB pada komunitas serangga nokturnal masih terbatas, padahal keberadaan serangga nokturnal memiliki peran besar secara ekologis. Tujuan penelitian adalah untuk mengkaji pengaruh CMB terhadap komunitas dan peran fungsional (guild) dari anggota komunitas serangga aerial nokturnal. Penelitian dilakukan pada area Urban-Agro Bandung yang terdiri dari lahan budidaya, lahan berumput dan lahan kaliandra. Pada tiap tipe penggunaan lahan dipilih dua buah plot pengamatan, salah satunya diberi-kan pencahayaan malam lampu LED. Pada setiap plot, diletakan 8 perangkap (15cm x 15cm x 40 cm). Koleksi dilakukan selama 3 malam pada perioda bulan baru. Setiap malam, sampel dikoleksi dan dipreservasi dengan alkohol 70% untuk tahap identifikasi. Kegiatan tersebut dilakukan pada bulan January, Februari, Maret dan Mei 2021. Analisis data dilakukan dengan cara mem-bandingkan komunitas serangga aerial antara lahan gelap dengan lahan terpapar CMB. Selama penelitian, berhasil dikoleksi 174 spesies serangga aerial dari 13 ordo. Berdasarakan kekayaan spesies dari tinggi ke rendah berturut-turut yaitu ordo Diptera, Coleoptera, Hymenoptera, Hemiptera, Lepidoptera, Psocoptera, Orthoptera, Mantoptera, Thysanoptera, Phasmatodea, Neuroptera, Dermaptera, dan Isoptera. Cahaya malam buatan memberikan pengaruh terhadap komunitas serangga aerial nokturnal. Selama penelitian, kekayaan spesies Hemiptera, Diptera dan Hymenoptera pada lahan terpapar CMB lebih besar daripada lahan gelap. Sementara perbedaan kelimpahan tertinggi teramati pada ordo Hymenoptera pada lahan terpapar CMB 37% lebih besar daripada lahan gelap. Kelimpahan herbivora, karnivora dan parasitoid pada lahan terpapar CMB lebih besar dari daripada lahan gelap.