Sejak status pandemi COVID-19 ditetapkan pada awal tahun 2020, banyak sekali perubahan sosial yang terjadi
di dunia yang mengharuskan manusia untuk beradaptasi. Masalah dan tuntutan dari adaptasi yang terjadi
mengakibatkan ketidakstabilan pada kesehatan fisik maupun mental. Seiring berjalannya waktu, di masa pandemi
orang-orang mulai semakin peduli pada kesehatan fisik dan mentalnya. Survei pada akhir tahun 2020
menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat Indonesia tentang penerapan gaya hidup sehat yang meliputi
kesadaran olahraga dan pemenuhan nutrisi meningkat drastis. Beberapa pelaku bisnis memanfaatkan peluang dari
fenomena ini melalui pembuatan produk penunjang penerapan gaya hidup sehat, salah satunya adalah produk
whey protein. Akan tetapi, beberapa merek produk whey protein belum mendapatkan sambutan yang baik dari
pasar dan memutuskan untuk melakukan pengembangan produk dan juga strategi pemasarannya. Berangkat dari
permasalahan tersebut, penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui faktor dari atribut produk dan
karakteristik pembeli yang memengaruhi intensi pembelian seseorang saat membeli produk whey protein.
Sebanyak 121 pengguna produk whey protein yang tinggal di pulau Jawa terlibat dalam penelitian ini. Data
dikumpulkan menggunakan kuesioner daring dan diolah dengan metode analisis linier berganda. Hasil dari
penelitian menunjukkan bahwa faktor kualitas produk, fitur produk, dan juga karakter psikologis berpengaruh
positif dan signifikan terhadap intensi pembelian pelanggan. Sementara itu, faktor desain dan gaya produk,
karakter kultural, karakter sosial, dan karakter personal tidak berpengaruh signifikan terhadap intensi pembelian
pelanggan. Temuan ini dapat digunakan sebagai pertimbangan perusahaan pada penyusunan strategi prioritas
dalam pengembangan produk dan strategi pemasaran whey protein dengan memaksimalkan sumber daya yang
ada.
kata kunci: atribut produk, karakteristik customer, intensi pembelian, whey protein, gaya hidup sehat