digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Sejak status pandemi COVID-19 ditetapkan pada awal tahun 2020, banyak sekali perubahan sosial yang terjadi di dunia yang mengharuskan manusia untuk beradaptasi. Masalah dan tuntutan dari adaptasi yang terjadi mengakibatkan ketidakstabilan pada kesehatan fisik maupun mental. Seiring berjalannya waktu, di masa pandemi orang-orang mulai semakin peduli pada kesehatan fisik dan mentalnya. Survei pada akhir tahun 2020 menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat Indonesia tentang penerapan gaya hidup sehat yang meliputi kesadaran olahraga dan pemenuhan nutrisi meningkat drastis. Beberapa pelaku bisnis memanfaatkan peluang dari fenomena ini melalui pembuatan produk penunjang penerapan gaya hidup sehat, salah satunya adalah produk whey protein. Akan tetapi, beberapa merek produk whey protein belum mendapatkan sambutan yang baik dari pasar dan memutuskan untuk melakukan pengembangan produk dan juga strategi pemasarannya. Berangkat dari permasalahan tersebut, penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui faktor dari atribut produk dan karakteristik pembeli yang memengaruhi intensi pembelian seseorang saat membeli produk whey protein. Sebanyak 121 pengguna produk whey protein yang tinggal di pulau Jawa terlibat dalam penelitian ini. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner daring dan diolah dengan metode analisis linier berganda. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa faktor kualitas produk, fitur produk, dan juga karakter psikologis berpengaruh positif dan signifikan terhadap intensi pembelian pelanggan. Sementara itu, faktor desain dan gaya produk, karakter kultural, karakter sosial, dan karakter personal tidak berpengaruh signifikan terhadap intensi pembelian pelanggan. Temuan ini dapat digunakan sebagai pertimbangan perusahaan pada penyusunan strategi prioritas dalam pengembangan produk dan strategi pemasaran whey protein dengan memaksimalkan sumber daya yang ada. kata kunci: atribut produk, karakteristik customer, intensi pembelian, whey protein, gaya hidup sehat