digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Sahrul
PUBLIC 

Target penggunaan energi baru terbarukan di Indonesia tahun 2025 sebesar 23% dan 31% pada tahun 2050. Namun, berdasarkan data dari EBTKE-ESDM tahun 2020, penggunaan energi baru terbarukan sebesar 10,9%. Meski demikian, target 31% di tahun 2050 sangat besar untuk dicapai dan panas bumi menjadi salah satu alternatif energi yang berpotensi untuk mencapai target tersebut. Daerah Kadidia, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah menjadi objek studi dalam penelitian ini, berdasarkan data dari badan geologi tahun 2012, diprediksi terdapat cadangan panas bumi sekitar 66 MWe. Penelitian bertujuan untuk memodelkan sistem panas bumi daerah Kadidia menggunakan metode gravitasi. Metode gravitasi digunakan karena mampu mengidentifikasi struktur gambaran bawah permukaan dengan memanfaatkan variasi medan gravitasi untuk mengetahui potensi panas bumi berdasarkan variasi densitas batuan. Peta anomali Bouguer yang didapatkan menggambarkan pola struktur dominan berarah baratlaut-tenggara yang diduga merupakan pengontrol munculnya mata air panas pada daerah Kadidia. Selanjutnya dilakukan pemisahan anomali menggunakan metode Gaussian dan Filter Assisted BEMD untuk menghasilkan anomali regional dan residual. Hasil filtering metode Gaussian yaitu anomali residual menunjukkan sebaran nilai anomali yang dianggap sesuai dengan informasi geologi sehingga digunakan sebagai input dalam melakukan forward modelling 2,5D. Komponen utama sistem panas bumi daerah Kadidia yang didapatkan yaitu: selain panas dari magma, batuan plutonik granit yang juga diperkirakan sebagai sumber panas, batuan vulkanik yang diprediksi sebagai reservoir, sedangkan yang diduga menjadi caprock merupakan lapisan sedimen berupa endapan danau yang dianggap memiliki porositas dan permeabilitas yang rendah