digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Sry Rashida Sofyan
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Sry Rashida Sofyan
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Sry Rashida Sofyan
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Sry Rashida Sofyan
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Sry Rashida Sofyan
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Sry Rashida Sofyan
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

Saat dunia mulai beradaptasi dengan Covid-19, di dunia kerja muncul fenomena pengunduran diri massal. Perusahaan berlomba - lomba untuk mempertahankan pekerja terbaik mereka dengan menawarkan flexible benefit. Munculnya pelbagai pemain yang mengembangkan aplikasi digital flexible benefit, membuat para pemain di dalamnya bereksplorasi dan mengiterasi produk mereka untuk menjadi pemain utama. Peningkatan penggunaan produk financial technology di bidang pinjaman Peer-to-Peer (P2P) di Indonesia tahun 2022 dibanding 2021 sebanyak lebih dari 20 kali lipat, membuat fitur pinjaman karyawan menjadi fitur tambahan yang menarik di bidang Business-to-Business (B2B). Salah satu cara untuk mengembangkan produk pinjaman karyawan yang menjawab kebutuhan adalah dengan menggunakan proses Design Thinking. Proses Design Thinking sendiri mencakup empathizing, defining, ideation, prototyping, dan testing dengan iterasi di tiap tahap yang dibutuhkan. Pengumpulan data primer penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif: In-Depth Interview (IDI) dan Usability Testing (UT). Empathy Map, Value Proposition Canvas dan User Journey Map digunakan dalam studi ini. Partisipan studi datang dari mereka yang memiliki pengalaman dengan pinjaman karyawan. Dari IDI didapatkan persona “The Admin” dan “The Borrower”. Usability Testing menunjukkan bahwa desain awal sudah baik secara usability dan iterasi lanjutan nantinya dapat difokuskan pada pemilihan kata dan kejelasan informasi. Proses Design Thinking membantu dalam mengesampingkan asumsi, meluncurkan Minimum Viable Product, dan memformalkan proses berpikir kreatif tim produk.