Wabah COVID-19 yang berkembang pesat menyebabkan kebiasaan manusia bergeser ke
arah yang tidak terduga, dengan beberapa aspek kebiasaan tidak dapat diubah. Pergeseran
kebiasaan ini membuat konsumen lebih aktif mempertimbangkan kembali merek fesyen
tempat mereka membeli barang dan jasa sejak wabah dimulai. Penelitian ini dilakukan
untuk mengetahui faktor-faktor yang mendorong terjadinya pergeseran kebiasaan
konsumen dari merek fesyen global ke merek fesyen lokal. Penelitian ini menggunakan
metode survei berupa kuisioner yang disebarkan melalui Google Forms kepada 421
responden yang telah membeli fashion brand global dan lokal selama masa COVID-19
dengan domisili di Pulau Jawa. Penelitian ini diperoleh dari pengolahan data
menggunakan Structural Equation Modeling (SEM). Hasilnya, temuan yang dapat ditarik
dari penelitian ini adalah kebiasaan pembelian online baru mempengaruhi sifat preferensi
merek yang mempengaruhi pelanggan melakukan pergeseran merek dari merek fashion
global ke lokal melalui keterlibatan merek online, interaktivitas merek online,
pengalaman merek online dan kepuasan merek online dilihat dari kesesuaian konsep diri
pelanggan serta kesesuaian citra merek. Temuan ini berkontribusi untuk mendukung
merek lokal dengan memberikan wawasan tentang cara mengelola merek mereka untuk
menarik pelanggan agar membeli merek lokal di masa depan secara efektif.
Kata kunci: Citra Merek, Kesesuaian Citra Merek, Kesesuaian Konsep Diri, Pembelian
Kembali Merek, Kebiasaan Pembelian Online Baru, Pengalaman Merek, Kepuasan
Merek, Interaktivitas Merek, Keterlibatan Merek, Preferensi Merek.