Makalah ini akan mengevaluasi fakta bahwa praktik fesyen berkelanjutan membantu meningkatkan persepsi konsumen dan keterlibatan merek, dengan menggunakan H&M sebagai studi kasus. Dalam sebuah industri di mana dampak terhadap lingkungan dan etika sedang diteliti lebih dekat, praktik-praktik berkelanjutan telah muncul sebagai pembeda kompetitif yang potensial. Studi ini melihat apakah upaya H&M di bidang ini, seperti Program Pengumpulan Garmen dan Koleksi Sadar, benar-benar memengaruhi persepsi konsumen untuk meningkatkan keterlibatan merek. Studi ini menggunakan survei konsumen kuantitatif. Persepsi konsumen terhadap upaya keberlanjutan H&M, serta efektivitas paparan pemasaran dan keandalan sumber informasi, memengaruhi kecenderungan konsumen untuk terlibat karena mereka lebih cenderung membeli dari dan mengadvokasi merek-merek yang menjunjung tinggi standar etika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa paparan pemasaran yang efektif dan sumber informasi meningkatkan persepsi konsumen terhadap keberlanjutan H&M, dan memengaruhi persepsi dan keterlibatan mereka secara keseluruhan dengan merek tersebut. Meskipun hipotesis mengenai moderasi persepsi keberlanjutan tidak didukung - tidak mempengaruhi hubungan antara eksposur pemasaran dan persepsi pelanggan, dan antara sumber informasi dan persepsi pelanggan - temuan ini sejalan dengan Elaboration Likelihood Model dan Teori Kredibilitas Sumber. Penelitian ini menekankan pentingnya strategi pemasaran dan kredibilitas sumber informasi dalam membangun citra merek yang berkelanjutan, dan membuka peluang untuk penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor lain yang mempengaruhi persepsi pelanggan.