digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Retna Ayu Puspatarini
PUBLIC Open In Flip Book Perpustakaan Prodi Arsitektur

Tesis ini memaparkan "Persepsi penghuni terhadap hasil program perbaikan rumah warga di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan". Pemaparan yang dapat dijelaskan pada tesis ini bahwa program perbaikan rumah warga di Perkampungan Budaya Setu Babakan bertujuan untuk memunculkan unsur budaya Betawi pada rumah tinggal penghuninya. Di dalam pelaksanaannya, kurang adanya partisipasi warga di dalam memberikan masukan mengenai rumah tradisional Betawi. Oleh karena itu, pada tesis ini peneliti hendak meneliti pandangan penghuni mengenai program perbaikan rumah warga di Perkampungan Budaya Betawi. Berdasarkan topik yang diangkat, maka ada beragam permasalahan, yakni : Masalah pertama, mengukur tingkat kebetawian elemen-elemen hasil perbaikan rumah warga di Perkampungan Budaya Betawi berdasarkan persepsi penghuni. Penelitian ini dilakukan dengan menilai per elemen mengenai tingkat kebetawian yang tercipta dari lantai, dinding, tiang, plafon, kuda-kuda, atap, pintu, jendela, ventilasi, langkan, gigi balang, ampok, sekor, dan ruang. hal ini untuk mengetahui apakah program Pemda DKI Jakarta ini sudah sesuai dengan tujuan awal atau tidak, yakni mengangkat suasana Betawi pada rumah tinggal warga. Masalah kedua, mencari bentuk rumah tradisional Betawi berdasarkan persepsi penghuni. Hal ini dilakukan karena semakin minimnya bentuk rumah tradisional Betawi sehingga diharapkan dengan masukan dari tesis ini dapat memperkaya pengetahuan mengenai rumah tradisional Betawi. Berdasarkan persepsi responden, ada beragam temuan yang terjadi, yakni : para responden menyatakan bahwa sebesar 71% elemen yang diperbaiki bercirikan Betawi sedangkan sebesar 29% elemen yang diperbaiki kurang bercirikan Betawi. Adanya masukan dari para responden mengenai elemen-elemen yang seharusnya ada ataupun tidak ada pada rumah tradisional Betawi. Diharapkan melalui penelitian ini, semakin banyak masyarakat yang mengetahui mengenai rumah tradisional Betawi. Serta diharapkan pengembangan rumah Betawi di Perkampungan Budaya Betawi dapat berjalan sesuai dengan tujuan awalnya