Penyakit kardiovaskular adalah salah satu penyebab utama kematian tidak hanya di
Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia. Pemantauan rutin terhadap irama jantung
dan kelainannya semakin diperlukan dalam menunjukkan kemungkinan penyakit
kardiovaskular fatal secara dini. Menyadari terbatasnya akses masyarakat terhadap
pemantauan detak jantung konvensional berbasis ECG, disusun tugas akhir
perangkat wearable pemantau detak jantung berbasis photoplethysmography
dengan tujuan untuk menyediakan pemantauan detak jantung yang mudah diakses,
mudah digunakan dalam kehidupan sehari-hari, serta dapat digunakan tanpa
bantuan tenaga medis. Photoplethysmography merupakan metode optik untuk
memperoleh sinyal detak jantung menggunakan LED dan photodetector; perbedaan
intensitas sinar LED yang direfleksikan kulit menuju photodetector membawa
informasi mengenai volume darah yang mengalir di bawah kulit. Perangkat yang
dirancang tim bekerja dengan konsep Android-based computing, yakni perangkat
wearable hanya berfungsi untuk mengirimkan data secara wireless menuju
perangkat Android, sementara perangkat Android yang akan melakukan estimasi
detak jantung. Fitur sekaligus kebaruan yang diberikan oleh rancangan adalah
kemampuan untuk memberikan peringatan takikardia (detak jantung istirahat di
atas ambang normal) dan takikardia (detak jantung istirahat di atas ambang normal)
yang diwujudkan melalui perhitungan rata-rata detak jantung dan klasifikasi
aktivitas berbasis RNN-LSTM. Proses perancangan meliputi perancangan
perangkat wearable dan aplikasi Android yang berfungsi sebagai lokasi
pemrosesan sinyal dan antarmuka pengguna. Kedua bagian utama ini dirancang
melalui pendekatan top down dan terbagi menjadi empat subsistem, meliputi
subsistem Data Acquisition, subsistem User I/O & Control, subsistem Data
Processing, serta subsistem Graphic User Interface. Buku tugas akhir ini membahas
secara lebih dalam mengenai pemilihan komponen hardware dan algoritma
pemrosesan detak jantung yang menjadi tanggung jawab penulis. Komponen
perangkat keras tersusun atas sensor PPG Gravity, sensor akselerometer MPU6050
sebagai referensi pergerakan, rangkaian power path pengatur daya, controller
ESP32, dua buah LED, switch MSS22D18, serta charging module TP4056 yang
direalisasikan ke dalam tiga lapis PCB berukuran 44 ? 38 mm. Sebagai algoritma
estimasi detak jantung, digunakan algoritma Galli berbasis Subspace
ii
Decomposition dan Kalman Filtering yang terbukti memiliki akurasi tertinggi dari
lima algoritma pembanding yang diuji tim. Perangkat berhasil mencapai lima dari
enam spesifikasi yang ditargetkan, meliputi rentang detak jantung yakni 30 – 250
bpm, akurasi AAE (Average Absolute Error) < 6 bpm (perangkat mencapai angka
akurasi 3.646 bpm) dengan resolusi 1 bpm, sampling rate > 50 Hz (mencapai 59
Hz), output rate estimasi sebesar 0.5 – 1.5 Hz (mencapai 0.988 Hz), dan jarak
maksimum antara perangkat wearable dan Android sebesar > 7 meter (mencapai
40 meter). Produk mencapai ukuran panjang, lebar, dan massa (< 50 ? 40 mm, <
200 gram) sesuai spesifikasi, namun memiliki tinggi lebih 3 mm dari spesifikasi
sebesar maksimum 20 mm; hal ini dapat diperbaiki di masa mendatang dengan
mengurangi penggunaan breakout module dalam rancangan. Perangkat yang
dirancang berhasil mengatasi masalah utama karena menyediakan alternatif
pemantauan detak jantung yang mudah digunakan dari segi bentuk dan ukuran,
mudah diakses masyarakat, dapat digunakan tanpa bantuan medis, serta terbukti
akurat dalam berbagai aktivitas. Mengenai pengembangan, akurasi produk dapat
ditingkatkan di masa mendatang melalui penggunaan sensor dengan signal-to-noise
ratio yang lebih tinggi dan kualitas sinyal yang konsisten dalam kondisi bergerak,
sementara daya tahan baterai dapat ditingkatkan dengan pemilihan kontroler yang
membutuhkan arus lebih kecil dari ESP32.