digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Arsendo Valdiala
PUBLIC Resti Andriani

BAB 1 Arsendo Valdiala
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Arsendo Valdiala
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Arsendo Valdiala
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Arsendo Valdiala
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Arsendo Valdiala
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Arsendo Valdiala
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Arsendo Valdiala
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

Peledakan merupakan metode yang digunakan untuk memberaikan batuan menjadi ukuran lebih kecil yang umumnya dikenal sebagai fragmentasi hasil peledakan. Fragmentasi yang diharapkan adalah memiliki ukuran yang sesuai dengan unit atau loader sehingga mempermudah proses gali muat. PT Pamapersada Nusantara site Anugerah Bara Kaltim memiliki masalah dalam fragmentasi yaitu aktivitas peledakan nya menghasilkan boulder (fragmentasi berukuran lebih dari 70 cm) sebanyak 36% dari seluruh hasil peledakan, dimana standar jumlah boulder yang diperbolehkan adalah sebanyak 5% saja. Masalah terkait fragmentasi ini juga berdampak pada aktivitas gali muat yaitu pada digging time loader yang melebihi standar 12 detik ketika memuat material hasil peledakan sebelumnya. Dalam penelusuran, diketahui penyebabnya adalah distribusi energi yang tidak merata secara vertikal dikarenakan jumlah isian bahan peledak ANFO tiap lubangnya kurang dari yang direncanakan yaitu 50% dari kedalaman lubang dan hal ini pun berakar dari tidak akurat nya unit pengisian bahan peledak yaitu ANFO truck atau mobile mixing unit (MMU) terkait sistem ANFOCON yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan ini dengan cara mengetahui pengaruh deviasi dari jumlah isian ANFO terhadap fragmentasi serta mengetahui metode yang harus dilakukan guna mencegah terjadinya deviasi isian ANFO agar kualitas dari fragmentasi nya tetap terjaga. Diketahui terjadi deviasi jumlah isian ANFO yaitu kurang sebanyak 7.2 kg sehingga isian tiap lubangnya hanya berjumlah 43% dari kedalaman lubang. Deviasi ini disebabkan oleh material ANFO yang tersumbat pada MMU dan sistem ANFOCON yang tidak akurat sehingga perlu dilakukan perbaikan berupa kalibrasi tiap periode tertentu. Setelah dilakukan perbaikan, isian ANFO tiap lubangnya kembali menjadi 50% dari kedalaman lubang sehingga unit pengisian ANFO dapat dikatakan akurat. Hal ini berdampak pada membaiknya kualitas fragmentasi yaitu boulder yang dihasilkan hanya berjumlah 6% dan mendekati standar yang diperbolehkan serta digging time loader tidak ditemukan lagi yang melebihi standar setelah memuat fragmentasi hasil peledakan setelah perbaikan.