Kelurusan adalah parameter penting dalam sebuah mesin perkakas karena dapat mempengaruhi keakurasian dan kepresisian produk yang dihasilkan. Alat ukur yang umum digunakan untuk pengukuran kelurusan pada sumbu mesin perkakas adalah laser interferometer, meskipun memiliki keakurasian yang tinggi laser interferometer memiliki beberapa kekurangan yaitu, biaya peralatan yang mahal, waktu setup dan waktu pengukuran yang lama yang berdampak pada produktivitas mesin perkakas. Tugas akhir ini bertujuan untuk mengembangkan metode pengukuran kelurusan pada sumbu gerak mesin milling CNC menggunakan sensor proximity sebagai alternatif dari laser interferometer. Metode ini dirancang untuk dapat mengurangi downtime produksi dengan memasang sensor proximity secara permanen di dalam mesin CNC. Metode yang digunakan dalam penelitian ini melibatkan pengaturan setup pengukuran, kalibrasi sensor proximity, dan perbandingan hasil pengukuran kelurusan antara sensor proximity dan laser interferometer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sensor proximity memberikan output yang lebih rendah dibandingkan dengan output dari laser interferometer. Perbedaan nilai atau error terbesar yang dihasilkan oleh sensor proximity adalah 14.2 mikron pada posisi -260 mm. Selain itu, ditemukan bahwa error yang dihasilkan oleh sensor proximity meningkat secara signifikan ketika penyimpangan yang diberikan semakin besar dan akan menurun kembali ketika penyimpangan yang diberikan semakin kecil. Asumsi utama dari ketidakakuratan ini adalah perbedaan kualitas antara kedua alat, laser interferometer memiliki harga jauh lebih tinggi dibandingkan dengan sensor proximity. Kesimpulannya, sensor proximity dapat digunakan sebagai alternatif yang lebih ekonomis untuk pengukuran kelurusan pada mesin CNC, meskipun memiliki beberapa keterbatasan dalam hal akurasi. Pengembangan metode kalibrasi yang lebih baik diperlukan untuk meningkatkan keakuratan sensor proximity dalam berbagai kondisi pengukuran.