Meskipun terjadi kemajuan pesat di bidang pembangunan ekonomi dan teknologi,
Indonesia masih mempunyai daerah-daerah yang tergolong ke dalam daerah 3T
(Terdepan, Terpencil, Tertinggal). Di lain sisi, dengan kemajuan teknologi digital
kegiatan belajar mengajar dapat dilakukan di mana saja dengan media daring.
Namun, belum semua siswa di daerah 3T dapat mengaksesnya karena keterbatasan
akses listrik dan internet. Oleh karena itu, Energia dirancang sebuah solusi yang
merupakan sistem manajemen energi listrik untuk pembangkit dan penyimpanan
energi listrik berbasis energi terbarukan. Salah satu komponen yang penting di
dalam sistem tersebut adalah baterai LiFePO4. Kapasitas yang tersisa di baterai
perlu dimonitor untuk mencegah terjadinya hal yang dapat membahayakan
pengguna dan/atau mengurangi lifetime baterai. Pengukuran tersebut dapat
dinyatakan dengan State-of-Charge. Pada implementasi sistem yang dirancang,
State-of-Charge diukur dan dihitung dengan mengukur tegangan open circuit
baterai yang dikombinasikan dengan metode Coulomb Counting. Selain itu, juga
dirancang pengukuran nilai arus dan temperatur dengan bantuan multiplexer
CD4052, serta dirancang casing sistem untuk memenuhi standar Ingress Protection
IP33. Sebagai kesimpulan, diperoleh bahwa perancangan telah berhasil dilakukan,
yang mana ditunjukkan dari pengukuran State-of-Charge pada kondisi open circuit
yang akurat, serta Coulomb Counting yang berjalan dengan penyimpangan minor
hasil pengukuran 1%. Pengambilan data sensor arus dan temperatur dapat dilakukan
dengan baik, dan casing sistem yang dirancang memenuhi standar IP33.