Industri semen merupakan industri yang menghasilkan emisi karbon secara intensif dari hasil kalsinasi dan konsumsi energi. Sehingga sektor ini memainkan peran penting untuk mencapai target komitmen Indonesia menuju arah pembangunan rendah karbon yang berketahanan iklim di masa depan. Dalam studi ini, evaluasi kuantitatif dilakukan untuk menganalisis efektivitas mitigasi emisi GRK terhadap potensi penghematan energi dan pengurangan emisi karbon menggunakan model energi bottom up AIM/End-use pada rentang tahun simulasi 2010-2030. Model energi dibangun di bawah skenario baseline dan beberapa opsi skenario mitigasi yang relevan, yaitu (i) menyesuaikan struktur produksi melalui pemanfaatan AFR melalui co-processing pada rute produksi dry process (skenario CM1), (ii) memaksimalkan efisiensi energi, melalui penerapan teknologi rendah karbon dan (skenario CM2).
Berdasarkan asumsi proyeksi produksi semen Indonesia sebesar 125,35 juta ton di tahun 2030. Pada ACC tools nilai pajak karbon optimum 50 USD/ton CO2e, roadmap teknologi terpilih dengan potensi reduksi emisi optimal sebesar 14,46 juta ton CO2e dan 30,83 juta ton CO2e dengan biaya mitigasi tambahan 119 juta USD dan 965,7 juta USD lebih rendah dari baseline pada masing-masing skenario CM1 dan CM2. Analisis efektivitas tiap langkah mitigasi pada model AIM/End-use pemanfaatan AFR memberikan penurunan emisi terkait IPPU dan energi sebesar 0,044 ton CO2e/ton semen CO2e dan 0,065 ton CO2e/ton semen. Penerapan teknologi rendah karbon mereduksi emisi kegiatan energi optimum sebesar 0,19 ton CO2e/ton semen pada tahun 2030.